EmpatSekawan

 

maz poer

Utk daerah pedesaan dengan potensi ternak sapinya bisa pake biogas. Memang dg adanya gas melon 3 kg harga 20rb, biogas msh kalah ekonomis, krn menyentuh 33rb/bln masih harus repot ngaduk tlethong. Dengan nilai investasi 12jt dengan digester model dom (kayak cina dan india) bisa bertahan 30 th lebih. Tapi jika harga gas dalam negeri masih dibawah harga biogas maka itu tidak menarik. Pemurnian biogas pun bisa dilakukan, lagi-lagi liat nilai ekonomis nya

 

Lukman bin Saleh

Ini sama ceritanya dengan biodiesel. Membuat BBM dg bahan sawit. Atau mencampurnya. Dilema saat harga CPO dunia mahal. Tapi tidak apa . Harus dimulai. Teknologinya harus dikuasai. Tidak perlu muluk-muluk, langsung 100% kompor emak-emak menggunakan DME. Yg penting dimulai. Buat daerah percontohan. Kota percontohan. Lagi pula tidak selamanya harga batubara mahal. Kelak jika Rusia dan Ukraina sudah berpelukan. Kran gas rusia dibuka lebar-lebar. Bisa jadi harga batu bara terjun bebas. Bahkan tidak ada yg mau beli, kecuali China. Terkait isu lingkungan. Disaat itulah kita bisa berteriak: merdekaaaa…!!! Merdeka energi. BBM menggunakan sawit, kompor emak-emak menggunakan gas batu bara. Semoga…

Abi Kusno

Negara kita kaya dengan sumber energi. Sampai saat ini pemanfaatan jauh dari kata optimal. Salah satu panas matahari. Tidak kurang 10 jam sehari semalam daerah kita diguyur panas matahari. Ahli kita jumlah tak terhingga yang ahli dibidang ini. Mengubah panas matahari menjadi energi listrik. Ibu-ibu kita ajak beralih masak dengan kompor listrik. Bahan baku gratis. Tersedia sepanjang masa. Selanjutnya, kita ucapkan selamat tinggal gas elpiji ????

 

yea aina

Abah belum tentu mendukung 3 tabung eh… periode. Abah hanya baca gelagat politik. Rasanya memang besar upaya menuju penerbitan perpu penghapusan batas 2 periode, dan prediksi Abah itu yang dituliskan secara simbolik di 2 hari tulisan CHD. Kalau besok masih ada kalimat nyenggol 3 periode lagi, bisa dipastikan bocoran Abah itu A1.

 

yea aina

Otak dan hati Abah sering berseberangan, mungkin karena “hati” Abah itu sudah ganti baru, otaknya masih yang lama. Memahami proyek DME itu hanya diperlukan otak tanpa hati (doa dan harapan), sebab kalau pakai hati, kekuatiran yang lebih menonjol: proyek mangkrak. Bagaimana hasil akhir semua proyek-proyek p jkw? Anda semua sudah tahu. Pun kalau proyek bisa terbangun, BUMN yang ditugaskan akan menanggung beban pinjaman, selanjutnya APBN perlu membayarnya dalam bentuk PMN. Ujung dari itu semua, subsidi dihapuskan, pajak dinaikkan, pendapatan rakyat berkurang. Kasihan kita hhmm…

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan