JAKARTA – Kamaruddin Simanjuntak mengaku memiliki bukti video porno Dirut PT Taspen Antonius Nicholas Septinus (ANS) Kosasih dengan para wanita, termasuk dengan sekretaris Wamen dan karyawati Garuda.
Selain video porno Dirut Taspen ANS Kosasih, Kamaruddin juga mengklaim memiliki bukti transaksi keuangan dari ANS Kosasih.
Kamaruddin Simanjuntak merupakan pengacara dari istri ANS Kosasih yang kini sedang dalam proses perceraian. Kamaruddin juga mempersilakan pelaporan dilakukan Dirut Taspen.
Pengacara dari Sumut ini mengaku memiliki bukti termasuk video porno Dirut Taspen ANS Kosasih dengan para wanita, salah satunya karyawati Garuda.
“Karena saya sudah siapkan buktinya termasuk video pornonya. Ada ribuan video porno dia sebagai pelaku gitu ya,” kata Kamaruddin kepada wartawan, Minggu (28/8).
“Di dalam handphonenya, dengan wanita-wanita ada karyawati Garuda, ada yang Sekretaris Wamen BUMN,” jelas Kamaruddin menjelaskan soal video porno Dirut PT Taspen ini.
“Udah saya dapat semua berikut transaksi keuangannya. Udah saya siapkan semua. Jadi bilang sama dia lebih cepat lebih bagus,” ujarnya lagi.
“Kalau dia mau lapor lebih bagus,” tegas Kamaruddin.
Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan, dia sudah mengajukan somasi sebanyak tiga kali namun tidak ada respons dari Dirut Taspen ANS Kosasih.
“Soal Taspen itu, dia sudah saya somasi tiga kali itu. Dia diam aja,” katanya.
Kamaruddin menyampaikan sudah menyurati Presiden Jokowi, Wakil Presiden MA, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menpan RB, Komisi VI DPR, Kepala Biro BUMN dan Direktur SDM PT Taspen.
“Enggak ada yang mau jawab, diam saja,” ucapnya.
Kamaruddin menuturkan Jokowi sampai mengirimkan stafsus bertemu dirinya. Namun tidak ada solusi yang dihasilkan.
“Itu presiden sudah utus stafsusnya ketemu saya, membicarakan itu, tapi tak ada solusi,” jelasnya.
Lalu Staf Khusus Presiden itu menyampaikan bahwa harus Komite yang menyelesaikan masalah ini.
“Saya bilang bagaimana ini presiden dia punya semboyan revolusi mental, kemudian BUMN apa itu jargon akhlak gitu loh,” katanya.
“Nah bagaimana apa itunya jargon bisnisnya akhlak tapi seperti ini direktur BUMN-nya. Jadi sudah saya surati itu mereka. Tak ada semua yang menjawab,” katanya.