Analisa Pakar Mikro Ekspresi Mengenai Gelagat Putri Candrawathi: Ada Gestur tak Lazim

“Kata-kata yang disampaikan Ferdy Sambo menggunakan kata ‘kami’. Begitu juga dengan ibu (PC mengucapkan kata) ‘kami’ saat datang ke Mako Brimob. Pasal yang dituduhkan itu sama (pasal pembunuhan berencana), ibu dan bapak,” pungkas Monica Kumalasari.

Perbedaan dengan Dulu

Membandingkan penampilan Putri Candrawathi dulu dan sekarang, Monica Kumalasari mengurai detail.

Ternyata saat pertama kali muncul di depan awak media pada awal Agustus, Putri Candrawathi sempat mengurai gestur tak lazim.

“Di sini saya mendapati, kalimat atau kata-kata yang disampaikan adalah yang sudah ter-script (terencana). Dan di sini beliau menyampaikan sesuatu yang tidak lazim, artinya perlu mendapat perhatian kita, beliau menyampaikan ‘saya Putri’. Padahal media maupun masyarakat tahu bahwa ini ibu Putri yang datang,” imbuh Monica Kumalasari.

Berdasarkan analisanya, Monica Kumalasari menyebut ada rasa ketakutan yang dirasakan Putri Candrawathi kala itu.

Pun dengan ucapan Putri Candrawathi yang menurut Monica Kumalasari adalah settingan.

“Dalam scene ini banyak mikroekspresi takut, walaupun kita amati upper face, tapi alis mata menunjukkan pertanda emosi yang cepat banget, 0,2 detik, emosi rasa takut,” kata Monica Kumalasari.

Lebih lanjut, Monica Kumalasari pun menjelaskan hal tak lazim lainnya.

Yakni saat Putri Candrawathi mengatakan bahwa ia mencintai sang suami.

Di saat yang bersamaan menurut Monica Kumalasari, Putri Candrawathi terlihat menggelengkan kepalanya pertanda kontra.

“Beliau mengatakan ‘saya dan anak-anak tulus mencintai’, itu kan kata-kata verbal. Bagaimana dengan non verbalnya? Ketika mengatakan tulus mencintai, tetapi ada gerakan kepala yang menggeleng, sangat smooth dan halus sekali, tidak sinkron. Kita mempertanyakan, ini tidak cukup kredibel untuk meyakinkan ke publik bahwa beliau tulus mencintai suaminya,” ungkap Monica Kumalasari dilansir dari tribunnewsmaker.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan