JabarEkspres.com, SOREANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung antisipasi ancaman cacar monyet terhadap masyarakat, kemudian perlunya menerapkan pola hidup sehat.
Kepala Dinkes Kabupaten Bandung, Grace Mediana mengatakan, masyarakat diimbau supaya bisa membiasakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
“Jadi kalau makan daging baiknya dimasak yang matang. Jaga kesehatan tubuh dan menjauhi dari binatang-binatang yang berpotensi (berpenyakit),” kata Grace belum lama ini.
Dia mengaku, kasus cacar monyet sudah mulai muncul di wilayah Indonesia, namun penanganannya sudah dilakukan.
“Saya sudah mengetahui di Jakarta itu baru ada satu (orang) yang terkena cacar monyet,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan yang dilakukan terhadap satu kasus cacar monyet bisa ditangani karena peralatan yang tergolong mumpuni.
“Dari peralatan tindak lanjut, dari rumah sakit, maupun dinas kesehatan sudah melakukan tindakan. Salah satunya adalah tindakannya isolasi,” ucapnya.
Grace menerangkan, masyarakat perlu memperhatikan dan meningkatkan kehati-hatian dalam perjalanan pulang-pergi ke luar negeri.
“Dalam keseharian juga mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi, kemudian dioptimalkan dalam kebersihannya,” terangnya.
Grace menegaskan, kebersihan diri dan makanan itu diutamakan dalam pengelolaannya terutama pada daging.
Sementara itu, dia menyampaikan, untuk pelaku perjalanan luar negeri bisa dipastikan kesehatannya melalui klinik kesehatan pelabuhan.
“Mereka juga akan lebih memperhatikan pelaku-pelaku perjalanan apalagi di daerah yang dicurigai mempunyai endemi kaya gitu, seperti di Inggris,” imbuhnya.
Grace menjelaskan, gejala cacat monyet yang positif biasanya dimulai dari demam dengan kurun waktu selama lima hari.
“Kemudian ada ruang-ruang merah di lihat dari tangan, lengan, kemudian muka, kemudian kaki, itu gejala yang khas,” jelasnya.
Grace berpesan, masyarakat apabila mengalami gejala-gejala tersebut disarankan supaya secepatnya melakukan pengobatan ke dokter.
“Kalau di rumah bisa segera memisahkan diri, karena ini adalah infeksi virus. Yang paling takut ditularkan adalah ketika ada pelepuh cairan,” paparnya.
Grace menuturkan, ketika pelepuh cairan terjadi biasanya kulit mengembung hingga menimbulkan cairan dan cairan itu yang disinyalir mempunyai potensi penularan.
“Makanya orang itu biasanya memang kalau ada infeksi virus itu akan sembuh hilang sendiri,” tuturnya.