Bima Arya Beberkan Program Prioritas Pemkot Bogor dalam KUA/PPAS 2023

BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan sejumlah program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) Tahun Anggaran 2023.

Dia mengaku, saat ini Pemkot Bogor tengah fokus menggarap sejumlah pembangunan di delapan titik.

Diantaranya, lanjutan pembangunan Masjid Agung sebesar Rp 36 Miliar, pembangunan Sekolah Terpadu Kencana sebesar Rp 9 Miliar, penuntasan reduksi angkot di tengah kota sebesar Rp 581 Juta, dan pembangunan pedestrian Jalan Dewi Sartika sebesar Rp 10 Miliar.

Kemudian, pedestrian Jalan Ahmad Yani dari mulai Gang Dadali sampai Air Mancur sebesar Rp 10 Miliar, Kampung Wisata Santri Pagentongan dan Mulyaharja ‘Ubud of Bogor’ sebesar Rp 5 Miliar, serta melanjutkan pembangunan GOR Kecamatan Bogor Utara sebesar Rp 5 Miliar dan Kecamatan Bogor Selatan sebesar RP 3 Miliar.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan anggota DPRD yang telah membahas Rancangan KUA/PPAS Tahun 2023 bersama TAPD dan OPD. Sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, Tahun 2023 adalah tahun terakhir periode kepemimpinan kami. Oleh karenanya, kami akan fokus pada program prioritas tersebut,” ungkap Bima kepada Jabar Ekspres dikutip Kamis, 18 Agustus 2022.

Dia merinci, postur KUA/PPAS Tahun 2023 itu terdiri dari pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 2,8 Triliun, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,3 Triliun dan Pendapatan Transfer sebesar Rp 1,4 Triliun.

Sedangkan Belanja Daerah ditargetkan sebesar Rp 3 Triliun, dan Pembiayaan Neto sebesar Rp 269 Miliar. KUA/PPAS Tahun 2023 sudah mengalokasikan Bantuan Keuangan Partai Politik sebesar Rp 3 Miliar.

“Alokasi tersebut merupakan kenaikan dari alokasi sebelumnya yang saat ini sedang berproses persetujuan Gubernur Jawa Barat,” katanya.

Dia juga menyampaikan Rancangan Perubahan KUA/PPAS Tahun 2022, diantaranya proyeksi Pendapatan Daerah bertambah Rp 352 Miliar menjadi Rp 2,68 Triliun, proyeksi Belanja Daerah bertambah Rp 559 Miliar menjadi Rp 3,08 Triliun, proyeksi Pembiayaan bertambah Rp 165 Miliar menjadi Rp 357 Miliar.

Dana Transfer dari Pemerintah Pusat sudah dialokasikan sebesar Rp 87 Miliar untuk DAK Fisik dan Rp 243 Miliar untuk DAK Non Fisik, termasuk Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru sebesar Rp 116 Miliar. Sedangkan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat sudah dialokasikan sebesar Rp 86 Miliar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan