Pihaknya juga tidak ingin menyia-nyiakan jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia ini.
“Kami adakan kegiatan ini setiap tahun dan tahun ini lebih siap direncanakan dengan matang, makanya satu bulan perayaan dan hari ini kami khusus menggunakan baju merah, pakai stiker merah putih dan membawa bendera merah putih ini sebuah ekspresi dari rasa bangga dan sangat memiliki terhadap negara ini, dan kami ingin berkontribusi untuk kemajuan negara walaupun dengan kegiatan sederhana yang awalnya dari persoalan sampah, kemudian secara gotong royong mengatasinya,” bebernya.
Kegiatan pertanian di Kampung Ramah Lingkungan MBR sendiri saat ini terus berkembang yang terintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
“Jadi di sini ada proses mulai dari mengambil sampah dari warga, lalu pemilahan di TPST, sampah non organik yang punya nilai ekonomi tinggi dipisahkan untuk dijual kembali, sementara sampah organik diolah menjadi kompos untuk tanaman dan budidaya maggot yang ada salah satunya digunakan pakan alternatif ikan, ayam dan puyuh,” tandasnya.*(YUD)