Menuju Bandung Merdeka Lintah Darat, Kampung Anti Rentenir Dicanangkan

JabarEkspres.com, BANDUNG – Aksi para ‘lintah darat’ alias rentenir yang berkedok lembaga koperasi masih mengintai warga Kota Kembang. Hal itu diakui langsung Ketua Umum Satuan Tugas (Satgas) Anti Rentenir Kota Bandung, Atet Dedi Handiman.

Dirinya menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun, untuk tahun ini saja terdapat 2 ribuan lebih jumlah pengaduan yang masuk. Rerata, masyarakat Bandung masih tergiur dengan pinjaman dana yang dianggap cepat.

Dimana masyarakat tidak melihat konsekuensi lain, besarnya angka bunga yang ditagihkan. “Faktanya sekarang. Lembaga keuangan (koperasi) kalah cepat dengan rentenir,” ucap Atet saat dihubungi Jabar Ekspres, Rabu (17/8).

Sosialisasi yang dilakukan pihaknya, Atet mengaku bahwa masih belum berjalan secara maksimal melaksanakannya. Diantaranya, lantaran terkendala anggaran dari pusat.

Saat ini, dia menjelaskan, anggaran Satgas Anti Rentenir masih ‘menempel’ di dalam program Dinas Koperasi Usaha, Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung.

“Karena satgas bukan (perangkat) dinas atau OPD (organisasi perangkat daerah, red). Tapi seperti biaya-biaya operasional lain, ada. Termasuk honor (pegawai),” jelasnya.

Kepala Dinas KUMKM Kota Bandung itu pun menegaskan supaya bisa lebih masif lagi, Satgas Anti Rentenir menyiapkan keberadaan Kampung Anti Rentenir di Kota Bandung.

Kini, pihaknya masih melakukan kajian. “Itu juga bentuk sosialisasi. Bagaimana nanti, diharapkan ada efek bola saja yang bisa ditularkan ke wilayah lain,” tegasnya.

Selain sosialisasi, keberadaan Kampung Anti Rentenir juga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat. Termasuk memberi pemahaman perihal perilaku para lintah darat.

“Sekaligus supaya bisa lebih juga ketika monitoring warga,” imbuh Atet.

Mengingat, kata Atet, praktik rentenir saat ini sudah dilakukan lintas kota. “Kami cenderung juga menyasar koperasi yang berpraktik rentenir. Itu gak boleh. Rentenir berkedok koperasi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu kejadian, masuk ke dalam laporan pihaknya. Bahwa terdapat rentenir berkedok koperasi yang beroperasi dari luar kota.

“Mencari nasabah di Bandung. Makanya hasil pengaduan itu saya laporkan ke provinsi,” tambahnya.

Maka, langkah lebih besar dicanangkan supaya warga Bandung merdeka dari lintah darat. Atet mengungkapkan, sementara ini, terdata sudah ada dua wilayah yang menjadi bakal calon Kampung Anti Rentenir, yakni Sukajadi dan Antapani.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan