Ferdy Sambo Lakukan Kejahatan Lain usai Membunuh Brigadir J, Apa Itu?

JabarEkspres.com – Belum lama ini pengacara Brigadir J memberikan pernyataan yang menohok.

Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum pihak Brigadir J, percaya bahwa rekening milik kliennya itu digunakan oleh Ferdy Sambo sebagai tempat transaksi bisnis gelap.

Ia menyebut bahwa Ferdy Sambo telah melakukan kejahatan lain usai melancarkan aksi pembunuhan berencana atas Brigadir J.

Menurut Kamaruddin, empat rekening milik Brigadir J berada di tangan Ferdy Sambo usai membunuh Brigadir J.

Tidak hanya mengambil rekening, namun Ferdy Sambo pun mengambil barang-barang lain milik Brigadir Yoshua, seperti laptop dan handphone.

Pasalnya, usai Brigadir J tewas, yakni pada 8 Juli 2022, masih ada transaksi dari rekening milik Brigadir Yoshua pada 11 Juli 2022.

Kamaruddin lantas menyebut bahwa hal tersebut sangat tidak masuk akal. Pun hal tersebut merupakan kejahatan lain yang dilakukan Ferdy Sambo.

“Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yang saya katakan bahwa tanggal 11 Juli 2022 itu masih transaksi, orang mati mengirimkan duit. Nah, kebayang enggak kejahatannya? (Ferdy Sambo, red),” kata Kamaruddin, dikutip dari JPNN.com.

“4 rekening diambil oleh tersangka (Ferdy Sambo), kemudian buku tabungannya, setelah korban dibunuh,” ujarnya dikutip di akun YouTube tvOne, Selasa, 16 Agustus 2022.

Kamaruddin mengatakan, bahwa 4 rekening itu terdiri dari ATM BCA, BRI, Mandiri dan BNI.

“Cara mengusai 4 rekening Brigadir J, yaitu dengan cara mengambil buku rekeningnya, mengambil ATM nya,” bebernya.

Tak hanya itu, Ferdy Sambo Cs juga diduga mengambil barang-barang lain milik Brigadir Yoshua, seperti Laptop dan HP.

“Demikian laptop almarhum dikuasai tersangka dan atau kawan-kawannya, serta juga 3 HP nya dengan empat nomor,”

Menurut Kamaruddin, hal tersebut untuk memuluskan memindahkan dari bisnis gelap yakni penjualan narkoba, miras, judi online dan bisnis mobil R.

“Karena tujuannya untuk memindahkan uang itu,” tuturnya.

Karena itu, ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim independen yang terdiri dari TNI.

Itu tidak lain untuk menelusuri bisnis gelap Ferdy Sambo.

“Presiden Republik Indonesia, siapapun dia, tolong dong kasih atensi, bentuk tim independen melibatkan TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara terutama PPATK,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan