JabarEkspres.com – Pemberhentian Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum Bharada E menyisakan pertanyaan tersendiri.
Kuasa hukum bergaya nyentrik itu diberhentikan secara mendadak sebagai kuasa hukum tersangka penembak Brigadir J itu.
Hal tersebut terjadi usai Deolipa memberikan fakta-fakta di balik kasus pembunuhan berencana atas Brigadir J.
Meski pemberhentian tersebut menjadi perbincangan hangat, namun Deolipa Yumara tidak terlalu menganggap hal tersebut secara serius.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menunjuk Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum Bharada E menggantikan pengacara sebelumnya yang mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas.
“Oh kalau tanggapan ‘kan saya biasa saja. Orang kita enggak punya apa-apan. Tanggapan, kan? Biasa aja lah. Hidup ini biasa,” ujar Deolipa, Sabtu 13 Agustus 2022 dikutip dari FIN.co.id.
“Ketika ada berita pemecatan dari Bareskrim atau Bharada E, saya rasa itu cacat formal pemecatannya,” sambungnya.
Setelah dipecat, Deolipa mengaku telah menyiapkan satu album yang berisi belasan lagu.
“judulnya apa ya? oh iya, Gangster Sambo. Ingat ya judul lagunya Gangster Sambo,”tuturnnya.
Berikut sejumlah judul lagu yang sudah Deolipa siapkan, di antaranya “Robin Hood 15 Triliun”, “Cacat Formil Surat Kuasa”, “Mengajukan Uji Materiil dan Formil”, “Status Quo sebagai Pengacara hingga Ucapan Terima Kasih dan Ucapan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam”.
Sebelumnya, Bharada E atau Richard Eliezer menunjuk Ronny Talapessy sebagai kuasa hukum barunya.
Ronny bakal menggantikan Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin.
“Benar, saya lawyer Bharada E, ditunjuk langsung oleh orang tua dan Bharada E. Sudah dari per tanggal 10 kemarin,” ungkap Ronny, Jumat 12 Agustus 2022, dikutip dari PMJ NEWS.
Ronny mengungkapkan telah bertemu dengan keluarga Bharada E.
“Saya bertemu keluarga, sesudah itu sepakat saya akan membantu Bharada E. Akhirnya saya ditunjuk sebagai pengacaranya,” tuturnya.
Menurutnya, pasca ditunjuk menjadi lawyer Bharada E, dirinya mempersiapkan pembelaan. Seperti, dengan mendapatkan hak Bharada E selama proses penyidikan.
“Haknya, contohnya, untuk nanti ke depannya kita rencanakan menghadirkan saksi yang meringankan, saksi ahli,” tuturnya.
“Kemudian beberapa poin yang memang kita ajukan. Tetapi, sekarang kita memang fokus di materi penyidikan dulu. Harapan kita adalah Bharada E mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, menurut keadilan masyarakat juga,” jelasnya menambahkan.
