JAKARTA – Viral Habib Bahar bin Smith menyinggung langsung tersangka Irjen Pol Ferdy Sambo atas kasus kematian Brigadir J. Dia mengaitkan kasus tersebut dengan makar dari Allah SWT.
Baru-baru ini viral video amatir secara singkat yang memperlihatkan Habib Bahar bin Smith tengah menjalani persidangan di pengadilan.
Video berdurasi 1 menit 29 detik itu diunggah di salah satu akun media sosial Twitter bernama @An_Kiim yang diunggah, pada Selasa (9/8) lalu.
Dalam video tersebut Habib Bahar bin Smith mengenakan peci warna putih, rambut gondrong pirang yang dikuncir, dan sorban putih melindungi jaket hitamnya.
Dalam persidangan tersebut, Habib Bahar bin Smith turut menyinggung kasus yang tengah dialami mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Mantan Kadiv Propam Polri itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo atas kematian Brigadir J alias Brigadir Yoshua Hutabarat.
Habib Bahar bin Smith dengan lantang mengatakan bahwa contoh kasus yang tengah ramai sekarang ialah tersangka Irjen Pol Ferdy Sambo.
“Kasus yang sekarang terungkap, yaitu kasus Ferdy Sambo, yang telah ditahan. Itu adalah makar dari Allah,” tegas Habib Bahar bin Smith.
Habib Bahar bin Smith memberikan pembelaan di depan majelis hakim dengan menuding polisi melakukan rekayasa kasus KM 50 dan menutupi fakta yang sebenarnya.
Sebab insiden rekayasa kasus KM 50, tepatnya penembakan enam laskar FPI 2020, dipimpin langsung oleh Irjen Pol Ferdy Sambo.
“Mereka berusaha menutupi KM 50, Allah balas,” ucap Habib Bahar dengan lantang.
Habib Bahar bin Smith menilai kasus KM 50 dengan kasus Brigadir J memiliki kesamaan dari beberapa kejadian.
Mulai dari CCTV rusak hingga konfrensi pers yang dilakukan polisi dengan menyatakan bahwa pelaku membela diri karena diserang duluan.
“Persis, CCTV mati semuanya. Dari konferensi pers polisi isinya bohong semua, terus jaksa mau percaya dengan konferensi pers kasus KM 50,” ucap Habib Bahar.
“Sedangkan konferensi pers tentang kasus Brigadir J meninggal itu isinya bohong,” tambahnya.
Rekayasa kasus Brigadir J terungkap setelah Bharada E alias Bharada Eliezer mengakui bahwa dia diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.