JABAREKSPRES.COM – Sejak resmi ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan Birgadir Josua, kehidupan Irjen Ferdy Sambo menjadi banyak di sorot publik. Berkembangnya isu judi online membuat publik bertanya-tanya, seberapa besar penghasilan jendral bintang dua tersebut.
Irjen Ferdy Sambo saat ini tengah mendekam di tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, dia dinyatakan sebagai tersangka usai terbukti memberi perintah ke Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk membunuh Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Karier gemilang Ferdy Sambo harus berakhir karena merancang pembunuhan Brigadir J. Jabatan terakhirnya sebagai Kadiv Propam Polri harus ditanggalkannya usai Kapolri memberikan perintah untuk memutasi Irjen Ferdy Sambo sebagai pati Yanma Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi mencopot jabatan Kadiv Propam Polri dari Irjen Ferdy Sambo lewat TR 1628/VIII/KEP/2022/4 Agustus 2022.
Selama ini Ferdy Sambo sudah mendapat berbagai macam fasilitas negara untuk dapat menunjang pekerjaannya.
Salah satu tunjangan yang dimiliki Irjen Ferdy Sambo yakni adnaya rumah dinas di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Bahkan Ferdy Sambo punyab ajudan polisi dengan beberapa pangkat berbeda. Istrinya, Putri Candrawathi juga mendapat fasilitas yang sama.
Selain mendapatkan fasilitas mewah, sebenarnya berapa sih gaji per bulan yang didapat Irjen Ferdy Sambo?
Diketahui bahwa irjen atau bintang dua di Indonesia sendiri mendapat besaran gaji paling kecil Rp 2,2 juta dan paling tingi sekitar Rp 5,5 juta
Kemudian untuk tunjangan, Irjen Ferdy Sambo termasuk ke dalam jenderal bintang dua dengan jabatan sebelumnya yakni Kadiv Propam Polri.
Dengan demikian dia termasuk ke dalam kelas jabatan 17, dan berhak mendapat tunjangan kinerja (tukin) sekitar Rp 29 juta per bulan.
Jika gaji pokok dan tunjangan kinerja diasumsikan seperti nominal di atas, maka diperkirakan Irjen Ferdy Sambo akan mendapat penghasilan sekitar Rp 30 juta sampai Rp 36 juta per bulannya.
Setelah Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dugaan Pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat, publik kembali menuntut kebenaran.