BANDUNG – Selama periode tahun 2022 hingga awal bulan Agustus ini, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat telah terjadi 99 kasus kebakaran di dilayah Kota Bandung.
Pelaksana tugas (PLT) Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gungun Sumaryana mengatakan, dari keseluruhan 99 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Bandung, didominasi kejadian pada bangunan seperti rumah tinggal. Dia bahkan merinci secara keseluruhan kasus yang tercatat di Diskar PB.
“Itu 29 kali (kebakaran di Rumah tinggal), bangunan umum (Toko, Kios, Rumah makan, Rumah Sakit, Sekolahan, Kantor dan Gudang) ada 23 Kali, Pabrik 3 kali, Gardu listrik 22 kali, kendaraan 9 kali, dan lain-lain 8 kali. Ada pula Alang-alang atau Tumpukan sampah atau lahan Kosong 5 Kali,” ucapnya saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Sabtu (6/8).
Gungun juga mengungkapkan, rata-rata kebakaran yang dicatat oleh Diskar PB kebanyakan disebabkan oleh konsleting listrik dan kompor gas. Karenanya lokasi yang paling banyak terjadi dirumah tinggal warga.
“Jadi penyebabnya itu, listrik ada 18 kali dan kompor gas itu ada 6 kali. Lampu atau lilin 1 kali, rokok 1 kali, dalam penyelidikan 65 kali, dan lain-lain 8 kali,” ungkapnya
Dari seluruh jumlah kebakaran tersebut, ia menuturkan, pihaknya telah mencatat total kerugian yang dialami korban akibat kebakarn mencapai angka fantastis, yakni Rp 24.550.300.000.
“Sampai 3 Agustus kita sudah melakukan sekitar 99 pemadaman kebakaran, jumlah kerugian akibat kebakaran, Rp 24.550.300.000, dan Jumlah yg terselamatkan sekitar Rp. 229.009.000.000,” pungkasnya
(San).