JAKARTA – Menteri koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, saat ini kondisi perekonomian di Indonesia masih cukup terkendali.
Menurutnya, pada kuartal ke II 2022 masih akan berada di 5 persen. Hal ini terjadi karena ada peningkatan konsumsi masyarakat dan membaiknya industry manufaktur.
‘’Angka tersebut berada di atas angka inflasi per Juli yang berada pada lewel 4,94 persen (yoy),’’ ucap Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat, (5/8).
BACA JUGA: Syarat KUR Tanpa Agunan ke Bank Pemerintah Sangat Mudah, Ayo Segera Ajukan!
Pemerintah, lanjutnya akan selalu memnjaga tingkat inflasi dengan melakukan berbagai kebijakan instrument.
Airlangga Hartarto mengakui, saat ini Inflasi memanga ada meningkatan sebesar 4,9 persen. Namun, jika dilihat dengan tingkat pertumbuhan perekonomian masih terbilang baik.
Kenaikan inflasi ini dipicu oleh kenaikan komoditas pangan dan energi akibat konflik global Rusia-Ukrania beserta negara-negara eropa.
Menurutnya, banyak negara-negara lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Dan melakukan pembatasan untuk ekspor.
Di sisi lain, sektor energi juga tengah terpengaruh oleh adanya koflik ini. Sehingga mengakibatkan harga minyak dunia meningkat tajam.
Untuk memastikan kondisi ini, besaok rencanananya Badan Pusat Statistik (BPS) akan memngumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini.
Akan tetapi, meski inflasi ada peningkatan. Indeks keyakinan konsumen dan Pruchasing manager indeks mencapai 51.3 persen.
‘’Jadi kami harus optimis angkat pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen,’’ cetus Airlangga Hartarto.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto: Pemerintah Perpanjang Relaksasi KUR Sampai 2024
Untuk itu, pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan daya beli masyarakat untuk kedua komoditas tersebut berupa subsidi yang tepat sasarna dan pemberian jaring pengaman sosial.
Airlangga Hartarto juga sudah memerintahkan Tim Pengendali Inflasi pusat dan daerah untuk tetap melakukan monitoring harga berbagai komoditas. Termasuk komoditas pangan yang sedikit mengalami kenaikan.
Akan tetapi untuk kebutuhan pokok seperti harga beras masih relative stabil dan memiliki stok yang cukup.
‘’Yang agak sedikit naik itu adalah cabai dan bawang, tapi sekarang harganya sudah berangsur mulai turun karena pasokan sudah tercukupi,’’ pungkas Airlangga Hartarto. (yan).