JABAREKSPRES – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui jika kekuatan pasukan militernya takkan mampu menandingi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).
Selain itu, jumlah personel Ukraina juga kalah telak dalam hal teknologi dan angka persenjataan.
Zelensky menyoroti pertempuran yang masih terus berlangsung di Donbas, Oblast (Provinsi) Donetsk.
Ia bahkan mengibaratkan Donbas seperti neraka, yang membakar pasukannya.
“Kami tidak bisa mematahkan keunggulan tentara Rusia dalam artileri dan kekuatan personel. Dan, ini sangat terasa dalam pertempuran, terutama di Donbas,” kata Zelensky dikutip dari Russia Today, Rabu (3/8).
“Pisky, Avdiivka dan di sudut lainnya, hanya neraka di sana. Itu bahkan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata,” ujarnya.
Sejauh ini unit militer dari Resimen Senapan Bermotor ke-11 Angkatan Darat Rusia yang didukung pasukan pemberontak Republik Rakyat Donetsk (DPR), berhasil menguasai separuh kota Pisky.
“Jika Pisky adalah salah satu kota yang dijadikan benteng raksasa pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU),” kata Wakil Komandan Resimen Senapan Bermotor ke-11 Angkatan Darat Rusia, Ilya Yamelyanov.
Menyikapi situasi ini, Zelensky kembali menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), untuk kembali mengirimkan persenjataan ke Ukraina.
Salah satunya sudah tentu Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi (HIMARS), yang menurut Zelensky sangat efektif untuk membalas serangan militer Rusia.
“Kata ‘HIMARS’ hampir menjadi identik dengan kata ‘keadilan’ untuk negara kami,” ucap Zelensky melanjutkan
Zelensky juga memberikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden AS, Joe Biden dan NATO yang terus memberikan dukungan kepada Ukraina. (Disway)