TOKYO– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam kunjungannya ke Jepang bersama Presiden Joko Widodo, Pemerintah Indonesia menginginkan agar Investasi yang dilakukan JICA di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat dilanjutkan.
Menurutnya, sejauh ini JICA diminta untuk melanjutkan investasi membangun Pelabuhan Patimban sebesar Rp 9,5 Triliun.
‘’Bapak Presiden meminta ini harus dilanjutkan agar Patimban menjadi jalur ekspor impor terbesar di pulau Jawa,’’ kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Minggu, (31/8).
Ketua Partai Golkar ini menyebutkan, untuk investasi JICA di Pelabuhan Patimban tahap pertama telah menelan biaya sebesar Rp 14 Triliun.
Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Patimban akan menjadi Pelabuhan utama dan terbesar setelah Pelabuhan Tanjung Priok.
Untuk mempercepat akses menuju Pelabuhan Patimban, pemerintah juga akan mendorong pembangunan akses jalan tol melalui anggaran dari Badan usaha sepanjang 14,11 Km dan dana pinjaman sebesar 22,94 Km.
Selain itu, pemerintah juga meminta kepada pengusaha Jepang untuk kembali berinvestasi pembangunan MRT fase ke II.
Untuk MRT Fase ke II ini rencananya akan dibangun dari Bundaran HI sampai dengan Kota dan masuk ke dalam Fase 2B sampai ke Ancol bagian barat.
Untuk diketahui, permintaan pemerintah ini berkaitan dengan pertemuan Presiden RI Joko Widodo ketikanmenerima kunjungan kehormatan Ketua Liga Parlementer Jepang-Indonesia (Japan-Indonesia Parliamentary Friendship League) Nikai Toshihiro di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang belum lama ini.
Menko Airlangga Hartarto juga mengatakan, pemerintah juga menyampaikan mengenai persiapan Indonesia dalam memegang sebagai Ketua ASEAN.
’Indonesia dan Jepang akan memperingati 65 tahun hubungan diplomasi dan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang.
“Tentunya apa yang disampaikan Bapak Presiden memiliki kepentingan untuk ekonomi ke depan dan kerja sama strategis Indonesia-Jepang,” pungkas Airlangga Hartarto. (yan).