BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah tudingan pembangunan Masjid Al-Mumtadz di Cimaung, Kabupaten Bandung merupakan hasil dari mengemis.
Ridwan kamil menjelaskan, pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang saat ini telah menjadi tempat pemakaman putra sulungnya bernama Eril atau Emmeril Khan Mumtadz, telah direncakan sejak beberapa tahun ke belakang.
“Itu dulunya belum ada nama (Masjid Al Mumtadz), dibangun 3 tahun sebelum Eril wafat. Jadi kalau ada kalimatnya Eril wafat mau dibangun Masjid, itu enggak betul. Jadi Eril wafat, baru dikasih nama Al Mumtaz,” kata Ridwan Kamil, pada Kamis (28/7).
Gubernur yang akrab dipanggil Kang Emil itu juga menyampaikan, setelah nama yang diambil dari nama belakang sang anak yakni Mumtadz atau Al-Mumtadz, banyak masyakarat memberikan donasinya secara sukarela untuk pembangunan Masjid tersebut.
Hingga akhirnya, kata dia, penerimaan donasi tersebut dibentuk dalam format online agar dapat diketahui oleh masyarakat secara transparan.
“Yang mau nyumbang banyak sekali, ratusan. Kan cape saya ngejawab satu-satu, akhirnya diinisiatifkan lah pakai online, supaya transparan. Tinggal dibuka, jelas dan mewadahi yang mau skala receh sampai besar, dan terbukti ada yang Rp1.000 ada yang Rp10.000,” ungkapnya.
“Jadi kebaikan mah selalu ada tantangannya, maka silakan saja (menyumbang) yang penting media objektif aja memberitakan sesuai dengan proporsi,” imbuhnya.
Diketahui, proses pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapat tudingan keras dari Praktisi Media, Rudi S Kamri.
Rudi menyebut bahwa sang gubernur telah mengemis kepada masyarakat dalam membangun Masjid Al-Mumtadz di Cimaung, Kabupaten Bandung. (San)