BANDUNG – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, indeks kesehatan Kota Bandung pada tahun 2021 yaitu 83,78. Nilai tersebut terus meningkat sejak tahun 2019 (83,29) dan tahun 2020 (83,51). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung, Selasa (26/07).
“Pemerintah Kota Bandung telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan tercapainya UHC, ini memberikan manfaat yang luar biasa karena setiap penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Bandung terjamin kesehatannya,” kata Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menerangkan bahwa salah satu misi Kota Bandung di bidang kesehatan adalah membangun masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan berdaya saing.
“Dengan adanya jaminan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata yang berlandaskan nilai agama dan budaya, menjadi salah satu indeks untuk meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Kota Bandung,” jelasnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Muhammad Fakhriza menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemerintah Kota Bandung dalam penyelenggaraan Program JKN, termasuk pencapaian UHC selama bertahun-tahun sejak 1 Januari 2018. Fakhriza menyebutkan, dukungan dan komitmen Pemerintah Kota Bandung serta sinergi dari dinas dan instansi yang terlibat dalam peningkatan kepesertaan JKN, telah memberikan manfaat dan kepastian bagi seluruh penduduk Kota Bandung dalam mengakses pelayanan kesehatan.
“Dukungan penuh tersebut, membuat BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta JKN dalam hal kemudahan, kecepatan, dan kepastian layanan,” tutur Fakhriza.
Berdasarkan data per 1 Juli 2022, kepesertaan JKN Kota Bandung mencapai 2.478.403 jiwa atau 98,04 persen dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 639.917 jiwa atau 25,82 persen penduduk yang didaftarkan dan iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kota Bandung. (BS/rm)