JABAREKSPRES – Baru-baru ini, beredar video pelatihan fisik para calon anggota ormas Pemuda Pancasila layaknya yang dilakukan pada calon TNI.
Terlihat sekumpulan pria dan wanita dewasa sedang mengikuti pelatihan test masuk anggota berseragam lorengi-oranye itu.
Mereka tampak bersemangat berlari menerjang berbagai medan terjal hingga merangkak dan berguling di lumpur.
Seorang mentor meneriakkan, “Pancasila!” dilanjutkan oleh para calon anggota yang menjawab dengan lantang, “Harga mati!”
Salah satu peserta pun ada yang berantusias sambil meneriakkan kata, “Merdeka!”
Unggahan video tersebut sontak memancing beragam komentar warganet bernada candaan bahkan pedas.
“Ini acara Benteng Takeshi ya😂,” komentar @merliya***
“Bujug…krain tes masuk TNI 😢,” komentar @banggank***
“Masi jadi misteri, Pemuda Pancasil , tapi anggotanya tua tua,” komentar @Iyo***
Pemuda Pancasila (PP) adalah salah satu organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Indonesia. Ormas yang identik dengan seragam loreng oranye-hitam ini berdiri sejak 1959.
Pada tahun 2012, mengutip dari film Jagal, jumlah anggota Pemuda Pancasila mencapai 3 juta orang.
Ketua umum MPN Pemuda Pancasil Japto Soejosoemarno mengatakan harapannya bahwa anggota Pemuda Pancasila mencapai 10 juta di tahun 2024.
Berdasarkan berbagai postingan di media sosial, ormas yang berseragam mirip tentara itu kerap kali menjadi bahan lelucon sebagai ormas yang selalu bergerombol untuk menjaga acara-acara besar warga seperti hajatan dan selalu menyerbu konsumsi penyedia acara.
Bahkan, sebagian masyarakat menganggap bahwa Pemuda Pancasila adalah ormas berkedok preman yang kerap kali melakukan aksi premanisme dengan dalih penertiban.
Hal itu dikarenakan banyak oknum yang mengenakan seragam loreng oranye-hitam ini melakukan pekerjaan di luar tanggung jawab mereka, seperti menjadi calo tiket, juru parkir, bahkan jagoan pasar yang mengancam warga dengan kekerasan.
Namun, anggapan anggota PP sebagai ormas preman berkedok nasionalis rupanya keliru.
Melansir pilihprofesi, para anggota Pemuda Pancasila (PP) diketahui tidak menerima gaji sepeser pun dari pemerintah.
Pemuda Pancasila bekerja secara sukarelawan demi kepentingan bangsa dan negara tanpa memperhitungkan gaji.
Hanya saja, belum diketahui secara pasti berapa bayaran yang mereka terima ketika ditugaskan untuk membantu pengamanan seperti pada hari raya Natal dan tahun baru. (bbs)