PPDB Kota Bogor Sukses, Yang Kurang Sekolahnya

Hanafi menimbang, jika menilisik atas pengalaman tiap tahun, efisiennya Pemkot Bogor memiliki 30 SMP untuk mencover itu semua.

Walaupun saat ini, Pemkot Bogor tengah berupaya membangun sekolah satu atap (Satap) di wilayah Tanah Sareal, yang pengerjaan sudah memasuki tahap tiga dalam tiga tahun ini.

“Semoga tahun ke empat selesai tahun 2023 selesai dan tahun 2024 bisa digunakan, paling tidak masyarakat yang disekitaran zona Tanah Sareal bisa sekolah SMP dan SD. Nantinya untuk SMP di sekolah satu atap menjadi SMP Negeri 21 dan SD Kencana. Yang lain saya akan melihat SD yang memungkinkan, seperti Bogor Timur ada beberapa sekolah yang dijadikan SMP nanti,” harap Hanafi.

Hanafi mengaku, pihaknya tengah melakukan pengkajian untuk memungkinkan marger sekolah SD yang luas tanahnya cukup besar dan memungkinkan untuk digunakan SMP.

“Nah kami pengkajian dulu, karena memerger tidak sederhana. Kami merger apabila rasional untuk dilakukan, baru dilaporkan ke kementerian.  Paling tidak masyarakat yang ada di Tanah Baru, Cimahpar, untuk bisa terfasilitasi. Selama ini kan harus ke SMPN 15 di daerah Pomad dan SMP 20 jauh lah. Kemudian di Bogor Timur pun demikian. Orang Bogor Timur itu hanya mengandalkan SMPN 18 yang notabenenya jauh,” bebernya.

Sementara, untuk situasi saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan sekolah swasta yang notabennya tak beda jauh dengan sekolah negeri. Karena, sekolah swasta juga didorong oleh pemerintah. Ada dana BOS dari pusat maupun dana BOS dari Kota Bogor.

“Artinya membantu operasional swasta untuk pendidikan. Walaupun sekarang masih menarik iuran dari orang tua, tetapi tidak memberatkan,” tandasnya.*** (YUD)

Tinggalkan Balasan