“Saat ini kondisi bumi tidak baik- baik saja. Sudah terjadi pemanasan global, perubahan iklim, cadangan minyak juga sudah menurun. Tentunya saat inilah kita harus sudah mulai beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan,” imbuhnya.
Program ini, kata dia, telah diinisiasi sejak 2020. Rencana pembangunan SPKLU di seluruh wilayah Jawa Barat tengah dimatangkan oleh PLN Jawa Barat dengan menggandeng kerjasama dengan pihak BUMD.
“Kebanyakan blank spot (SPKLU) itu di Jabar Selatan, kalau di Jabar Utara itu sudah aman. Insya Allah sudah cukup kuat mulai dari wilayah Jakarta-Bekasi sampai ke Cirebon-Bandung itu sudah ada. Kemudian kami juga mengisi beberapa blank spot itu di wilayah Tasik, Sukabumi, dan lainnya,” jelas Ai. Pihaknya akan menyediakan dua sampai empat SPKLU, namun bersifat portabel. Hal itu diharapkan bisa membantu kendaraan listrik dalam keadaan darurat.
Ai memaparkan, Jawa Barat ditargetkan memiliki 500 ribu unit kendaraan listrik pada 2050. Hal itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Jawa Barat. “Insya Allah di tahun depan kita juga mulai lagi untuk menggunakan kendaraaan listrik. Sudah disetujui ada 23 perangkat daerah yang akan mulai menggunakan walaupun mungkin saat ini sistemnya masih sewa,” kata dia.
Dia menambahkan, sekretariat, biro, beberapa dinas teknis terkait, dan anggota dewan di Jawa Barat diharapkan bisa menggunakan kendaraan listrik pada 2023. Sosialisasi kepada masyarakat pun kerap digencarkan. “Untuk meyakinkan bahwa ekosistem kendaraan listrik di Jawa Barat sudah terpenuhi dan kami akan menyiapkan infrastruktur pendukung,” tandas Ai. (arv)