Tangga Seribu di Desa Cibiru Wetan Bandung, Tanah Carik Disulap Jadi Wisata Ciamik

“Ke sini ada yang camping semalem, cuma buat jajan kopi dan makan mi ada, piknik sekeluarga ada, bahkan yang kemping berhari-hari juga ada,” lanjut Engkus dengan senyuman ramah dan bangga.

Dia menjelaskan, untuk keramaian wisata Tangga Seribu kerap terjadi setiap akhir pekan dan hari-hari libur nasional khususnya ketika malam tahun baru, karena banyak wisatawan yang ingin menikmati momen kembang api dari atas Bandung Raya.

Seperti yang disampaikan Acep, Asep dan Engkus, pemandangan padatnya bangunan terlihat dari lokasi puncak wisata Tangga Seribu. Bahkan luasnya Bandung Raya terpantau sangat mengagumkan dan memanjakan mata ketika malam tiba.

Masih di tempat yang sama, sekelompok pemuda terdiri dari dua pria dan tiga wanita terlihat mendaki Tangga Seribu untuk mencapai puncak.

Muhammad Diki Rahmawan (20) warga Cikutra, Kota Bandung mengatakan, kedatangannya di objek wisata Tangga Seribu merupakan pengalaman pertama.

“Saya tahu ada tempat wisata ini dari temen yang masih rumahnya di daerah sini (Kecamatan Cileunyi), tadi diajak ke sini (Tangga Seribu) jadi saya coba,” papar Diki kepada Jabar Ekspres di tengah udara dingin yang semakin menusuk.

Tepat pukul 18.12 WIB, Diki menuturkan, jika melihat objek wisata di dataran tinggi, untuk akses jalan menuju Tangga Seribu tergolong mudah dilalui.

Diki yang pertama kalinya menikmati suguhan objek wisata Tangga Seribu di Desa Cibiru Wetan mengaku, perjalanan dan usaha yang dia korbankan tidak sia-sia.

“Ada citylight dan suasananya enak, sejuk. Recommended sih kalau buat kumpul, kemudian disarankan wisatawan luar coba wisata Tangga Seribu, soalnya fasilitas cukup baik dan suguhannya juga bagus,” ucap Diki yang berdiri mengenakan celana jeans hitam panjang dengan paduan jaket berwarna abu-abu bergaris biru di lengannya.

Sementara itu masih di tempat yang sama, pengunjung lain bernama Halimah (20) warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi mengaku sudah tiga kali berkunjung ke objek wisata Tangga Seribu.

“Asik aja buat ngadem, kalau bahasa anak muda sekarang enak buat healing. Soalnya suasananya sejuk, dingin terus sepi gak berisik jadi enak buat healing,” ujar Halimah dengan senyuman manis mengenakan pakaian dan kerudung yang serba coklat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan