JabarEkspres.com, BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menyebut untuk kasus sebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya kini tengah menduduki peringkat kedua dari 27 kota kabupaten yang ada di Jawa Barat.
Berdasarkan data yang diterima per tanggal 8 Juli 2022 kemarin, Kepala bidang (Kabid) pengendalian dan pencegahan penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi menjelaskan bahwa untuk Kota Tasikmalaya sendiri mendapatkan sebaran penyakit DBD sebanyak 62,7 kasus dari per 100 ribu penduduk.
“Jadi per tanggal 8 Juli 2022 kemarin yang paling tinggi untuk angka kesakitan itu adalah di Kota Sukabumi diantara 27 kota kabupaten se-Jawa Barat dan itu kasusnya sebanyak 180,9 kasus per 100 ribu penduduk, dan yang ketiga adalah Kota Bandung dengan angka 177 per 100 ribu penduduk,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (14/7).
Untuk data penanggulangan sendiri, Ryan menambahkan bahwa target nasional di tahun 2022 ini yakni sekitar 10 kasus dari per 100 penduduk.
“Kalau lihat data sebetulnya sampai tanggal 8 Juli kemarin, itu untuk kabupaten kota yang mencapai target itu ada di kabupaten Sukabumi yang saat ini angka kesakitannya hanya 7,4 kasus per 100 ribu penduduk, kedua tetangga kota Tasikmalaya yaitu kabupatennya itu malah bagus hanya 6,6 kasus per 100 ribu penduduk,” ujarnya
Ia menyebutkan, yang menyebabkan kasus DBD di kabupaten Tasikmalaya sangat rendah dibandingkan kotanya dikarenakan cara pencegahannya dinilai sangat masif dan terus dilakukan.
“Seperti resiko klasik tidak boleh ada tempat-tempat yang mungkin menjadi pembiakan nyamuk seperti adanya tempat penampungan air. mungkin kalau saya lihat sekilas kenapa di kabupaten Tasikmalaya jauh lebih baik (dalam penyebaran DBD) dari kota-nya,” katanya
Sehingga dari adanya kasus tersebut, ia menghimbau kepada seluruh Kota kabupaten di Jawa Barat untuk bisa memaksimalkan dalam penanggulangan kasus DBD.
“Kita saat ini belum pernah tahu terkait dengan cuaca yang menyebabkan adanya nyamuk, jadi kami menghimbau untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan upaya pencegahan itu oleh seluruh kabupaten kota di Jabar,” pungkasnya.*** (San)