JABAREKSPRES.COM – Acara pesta pernikahan yang seharusnya meriah dan penuh kebahagiaan, justru berubah menjadi tragedi. Kepanikan dan tangisan mewarnai insiden pernikahan berdarah, lantaran ada seorang pria yang tiba-tiba tusuk pasangan pengantin saat resepsi pernikahan.
Pesta pernikahan antara Nomensen Giri dan istrinya Feny Nenobahan yang berlangsung minggu (10/7) akan terus diingat, pasalnya moment berharga tersebut berubah menjadi dramatis, saat ada seorang pria bernama Musa Laniana tiba-tiba mengeluarkan pisau dan menusuk kedua mempelai diatas pelaminan.
Resepri yang diselenggarakan dirumah mempelai wanita di Bisooo Desa Tuakao Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu kini mendaji perbincangan banyak orang.
Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Ariatno SIK MH melewati Kapolsek Fatuleu Ipda Muslihkan Sara MM membenarkan peristiwa tersebut.
Dia menyebutkan, pelaku sudah ditangkap oleh personil Polsek Fatuleu Polres Kupang.
“Tim Polsek baru kembali dari lokasi kejadian dan berhasil mengamankan pelaku penikaman atas nama Musa Laniana,” kata Ipda Muslihkan Sara ketika dikonfirmasi via telepon pada Senin 11 Juli 2022 siang.
“Di sana jaringan (signal telepon) susah jadi kami baru sampai. Kami amankan pelaku dengan saksi, sementara keluarga yang mau buat laporan belum tiba,” tambahnya.
Akibat kehilangan banyak darah, kedua korban saat ini mendapat penanganan medis.
Ipda Muslihkan Sara mengungkapkan, dua anggot polisi masih disiagakan di tempat kejadiaan untuk meminimalisir masalah yang tidak diinginkan.
Pelaku penikaman diketahui merupakan warga Bisolo Desa Tuakao Kecamatan Fatuleu Barat. Dia menikam Nomensen Giri dan Feny Nenobahan menggunakan sebilah pisau yang sudah disiapkan sebelumnya.
Nomensen Giri menderika luka di bahu kiri, dan Feny Nenobahan luka pada paha kiri.
Ipda Muslihkan Sara juga menceritakan kronologi kejadian. Berawal saat Nomensen Giri dan Feny Nenobahan menjalani pemberkatan nikah di Gereja Tuakao, Kecamatan Fatuleu Barat, Minggu 10 Juli 2022.
Acara dilanjutkan dengan pesta resepsi di rumah Efraem Nenobahan pada Minggu malam hingga Senin subuh.
Pada Senin pukul 03.00 Wita, pelaku tiba di tempat pesta, kemudian duduk di kursi pelaminan.
Entah mengapa, tiba-tiba Musa Laniana membanting kursi.