JAKARTA – Di Hari Raya Idul Adha, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto membagikan langsung daging kurban kepada masyarakat yang membutuhkan.
Partai Golkar pada Hari Raya Idul Adha kali ini telah melaksanakan kurban berupa 93 sapi dan 48 kambing.
“Biasanya kita kumpulkan di tempat ini (hewan kurban), baru disembelih, baru dibagi. Tetapi sekarang langsung, supaya mobilitasnya dikendalikan. Ada 93 sapi dan 48 kambing,” tutur Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (10/7).
Airlangga Hartarto menuturkan, langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di masyarakat.
Menurutnya, ada wilayah merah penyebaran PMK. Menurutnya, partai berlambang pohon beringin ingin tetap bisa berbagi tetapi dengan aman kepada masyarakat.
Inti dari Idul Adha adalah kita membagi untuk mereka yang membutuhkan. Dan dalam situasi wabah PMK, Partai Golkar langsung membagi hewan kurban itu kepada mereka yang membutuhkan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini memastikan, pelaksanaan Hari Raya Kurban di Partai Golkar tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan wabah PMK.
Golkar tidak ingin berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan tetapi dalam kondisi tidak aman terhadap wabah PMK.
Menko Perekonomian juga menyatakan, saat ini pemerintah terus berupaya mengendalikan penyebaran wabah PMK.
Menurut Airlangga, penyebaran wabah PMK bisa jadi menemukan puncaknya pada perayaan Hari Raya Idul Adha.
Jadi, masyarakat diimbau tetap melaksanaan penyembelihan hewan kurban sesuai protokol kesehatan dan regulasi yang sudah dikeluarkan Kementerian Pertanian atau Satgas PMK.
“Tentunya kita sedang melaksanakan vaksinasi, dan juga sedang melokalisir atau lockdown,’’ujarnya.
‘’Jadi tentu puncaknya kan pada Hari Raya Kurban ini. Semoga dengan Hari Raya Kurban ini tidak meningkat,” tambah Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini.
Airlangga Hartarto menambahkan, untuk mencegah terjadi penularan penyakit Kuku dan Mulut pada hewan Kurban, pemerintah telah bergerak cepat dengan melakuan penyuntikan vaksin dan pemberian vitamin pada hewan.
Selain itu, pemerintah juga melakukan pembatasan dengan sistem zonasi distribusi hewan kurban terhadap daerah yang terkena dampak PMK. (red).