Pengelola Destinasi Wisata di Kota Bandung Keberatan dengan Syarat Pengunjung Wajib Vaksin Booster

Jabarekspres.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 80 Tahun 2022 tentang Perubahan PPKM Level 1 Covid-19. Dalam Perwal tersebut masyarakat yang hendak beraktivitas di ruang publik wajib memenuhi vaksin dosis tiga atau booster.

Menanggapi hal tersebut, Marketing Communications Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazooga) Sulhan Syafi’i mengaku keberatan dengan adanya aturan tersebut. Pasalnya, tidak dilakukan sosialisasi yang matang terkait peraturan ini.

“Saya keberatan kalau booster, karena banyak pengunjung kita yang belum divaksin, baru tahap satu atau dua. Harus ada program vaksin booster massal dulu baru diterapkan di lapangan. Ini kan belum dimassalkan di lapangan dan di kantong-kantong umum,” ujar pria yang akrab disapa Aan saat dihubungi, Jumat (8/7).

Menurutnya, penerapan aturan tersebut bisa menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung. Bahkan, ia menilai penerapan aturan wajib booster bisa menghambat proses pemulihan yang saat ini sedang digalakkan salah satunya melalui sektor pariwisata.

“Iya, orang kan kalau tau dirinya belum booster (berpikir) kayanya enggak boleh datang ke sana jadi sulit. Karena, bagaimanapun kalau kita bilang dukung, ya akhirnya kita berdebat dengan pengunjung artinya dengan kondisi seperti ini pemerintah sama saja tidak mendukung pihak pariwisata, toh ekonomi kan bergulir karena kegiatan pariwisata,” keluhnya.

Kendati demikian, pihaknya akan mendukung penuh upaya tersebut guna menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terlebih dengan adanya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5. Dengan syarat, Pemkot Bandung terlebih dahulu menggalakkan vaksinasi massal di berbagai lokasi.

“Maksud saya, Anda bantu dulu kami (sebelum aturan diterapkan), jadi kerjasama, jangan mencegat di jalan. Mangga silakan buka (gerai) booster di banyak tempat dulu. Kaya dulu vaksin satu dan dua, terus digalakkan,” ungkap Aan.

“Jika gerai vaksin sudah tersedia di banyak tempat, kami mendukung. Tapi, kami keberatan jika memang langsung diwajibkan,” sambungnya.

Sependapat dengan Aan, Direktur Utama Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo  mengatakan akan mendukung program pemerintah meski ada kekhawatiran menyulitkan pengunjung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan