Khutbah Idul Adha 2022 Terbaru, Tema: Hari Arafah

 

Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berselisih pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51).

 

Semoga amalan puasa Arafah yang kita lakukan kemarin mendapatkan ampunan dosa dari Allah Ta’ala.

Di hari Arafah ada doa yang mustajab

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi atau terkabulkan (Lihat Tuhfah Al-Ahwadzi, 10: 33).

Amalan doa mengajarkan untuk memanfaatkan moment untuk berdoa. Seperti kita diperintahkan untuk memanfaatkan waktu di bawah ini untuk berdo’a.

Waktu sahur, waktu menjelang shubuh karena ketika itu Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan do’a.

Waktu di hari Jum’at: bisa jadi saat duduk imam di antara dua khutbah, bisa jadi pula ba’da Ashar sampai tenggelam matahari.

Bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Do’a antara adzan dan iqamah.

Do’a selesai shalat lima waktu: bisa jadi setelah salam (ba’da dzikir), bisa jadi di akhir tahiyat sebelum salam.

Semua waktu di atas adalah waktu ijabahnya do’a. Manfaatkanlah, moga Allah perkenankan setiap doa-doa kita.

3- Dari shubuh hari Arafah hingga Ashar hari ke-13 Dzulhijjah ada anjuran memperbanyak takbir sehabis shalat

Al-Qadhi Abu Syuja’ berkata, “Berkaitan dengan Idul Adha, setiap selesai shalat lima waktu mulai dari waktu Shubuh hari Arafah hingga waktu Ashar di hari tasyriq (13 Dzulhijjah) diperintahkan untuk bertakbir.” (At-Tadzhib fi Adillati Matan Al-Ghayah wa At-Taqrib, hal. 82). Ada riwayat dari perbuatan ‘Umar, ‘Ali, Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhum tentang anjuran ini.

 

Dari Muhammad bin Abi Bakr Ats-Tsaqafi, ia berkata, “Aku pernah bertanya mengenai talbiyah pada Anas dan kami sedang berpagi-pagi menuju Arafah, “Bagaimana kalian melakukannya bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Anas menjawab, “Ada yang bertalbiyah ketika itu dan tidak ada yang mengingkari. Lalu ada pula yang bertakbir dan tidak ada yang mengingkarinya.” (HR. Bukhari no. 970)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan