Di tahun 2012 mereka menemukan Donald Trump. “Kita kan tidak tahu Trump. Latar belakangnya juga tidak jelas. Tapi ternyata ia mau berjanji komit atas perjuangan anti-aborsi,” ujar seorang tokoh aktivis di sana.
Dari pengalaman para aktivis itu bisa diketahui bahwa banyak capres Republik yang takut memberikan komitmen bidang aborsi ini. Mereka takut kehilangan suara. Sedang Trump kelihatan mantap.
Trump terpilih di tahun 2014.
Kini Trump dielu-elukan di kelompok peringatan. Apalagi keadaan ekonomi sepeninggalnya terus memburuk. Di zaman Joe Biden ini inflasi melejit. Mengalahkan masa siapa pun selama 50 tahun. Harga BBM dua kali lipat dari zaman Trump. Ancaman resesi di depan mata.
Liberal mati angin. Kubu liberal meradang. Demo terjadi di seluruh Amerika. Demo damai. Mereka sangat khawatir tentang hal ini akan memengaruhi Pemilu legislatif bulan November mendatang. Kini Demokrat Masih Menguasai Kongres. Jangan-jangan hasil Pemilu November nanti keadaan.
.
sedih dan gembira. Demokrat dan Republik.
Negara-negara bagian yang selama ini sudah melarang aborsi bersiap menerapkan sanksi hukum bagi pelanggarnya. Bukan hanya pelaku tapi juga dokter dan perawatnya. Ada lima negara bagian yang melarang total aborsi: Texas, tetangga terdekatnya, Louisiana. dan Oklahoma, serta North Carolina dan South Dakota di utara.
Yang baru siap-siap pun kini bersemangat untuk segera melarang aborsi: Mississippi, Tennessee, Kentucky, Missouri, Idaho, Utah, Wyoming dan North Dakota. Wisconsin dan West Virginia pun akan menyusul. Mungkin dalam kadar yang lebih ringan: ada yang boleh aborsi sepanjang janin baru berumur 4 minggu. Ada yang batasnya 6 minggu. Ada yang asal tidak lebih dari 20 minggu.
Setelah putusan Mahkamah Agung Jumat lalu itu negara bagian menentukan dalam hal aborsi. Putusan ini sangat kuat: 6:3. Jelaslah bahwa tiga hakim agung yang diangkat Trump sangat menentukan perjuangan ideologi lewat jalur politik.
Mungkin itulah yang dianut Kiai Imam Jazuli di Cirebon. Yang pasang badan belakangan ini: ideologi ahlulsunnah wal jamaah harus diperjuangkan lewat politik. Konkretnya: semua orang NU wajib ber-PKB.
Ia bukan pengurus PKB –pun di tingkat bawah. Tapi dia bisa jadi Trump di kalangan NU.