Usai Heboh Mengaku Bertemu BTS, Wirda Mansur Diduga Lakukan Penipuan Bisnis

JAKARTA – Setelah Wirda Mansur mengaku pernah bertemu dengan BTS (Bangtan Boys) tapi tidak mengenalinya, warganet sontak mencerca pernyataan tersebut. Wirda kini diduga telah melakukan penipuan terhadap para konsumen bisnisnya.

Di momen pernyataan Wirda Mansur soal BTS, seorang warganet di Twitter yang membagikan tangkapan layar berisi komentar netter.

Berbagai tulisan itu berisi komplain di laman Instagram salah satu produk bisnis milik Wirda. Para pelanggan mengeluhkan barang mereka beli yang tak kunjung dikirim, bahkan sudah berbulan-bulan.

Produk bisnis yang dimaksud adalah sebuah serum wajah dari toko kosmetik milik Wirda Mansur, Wakeup Makeup. Konsumen pun mempertanyakan kejelasan barang yang seharusnya sudah menjadi hak mereka.

“Lagi bikin grup buat viralin serum Wirda PO gak dikirim-kirim. Yg mau gabung komen aja ya guys,” kata lainnya

“Gatau, soalnya serumnya belum dikirm,” komentar netter.

“Ini serum kapan dikirim wei, udah lumutan dari bulan Februari,” sahut yang lain.

Tal hanya itu, Wirda Mansur juga diduga lepas tanggung jawab terhadap bisnis bitcoin yang dicanangkannya beberapa waktu lalu.

Purtri Ustaz Yusuf Mansur ini disebut melakukan penipuan karena bisnis yang dijalankannya malah merugikan banyak pihak. Bahkan ada salah seorang netter yang tak segan menandai akun Bareskrim Polri saat menuliskan komentar.

Atas hal ini, pemilik akun @kentomiyauraaa selaku penyebar info memberikan sindiran keras untuk Wirda Mansur. Ia mengaku tidak habis pikir karena di saat seperti ini, Wirda seolah tidak ingin bertindak dan malah sibuk bermain sosial media dan melakukan meet and greet.

“Wanjir semua bisnis wirda mansyur ga jelas banget, uang konsumen pada dibawa kabur and she’s unbothered (tidak terganggu) malah ngadain meet and greet di cirebon ama semarang,” tulis @kentomiyauraaa.

Netizen lain yang mengetahui hal itu pun ikut merasa kesal dengan Wirda Mansur. Terlebih belum lama ini sang ayah, Ustaz Yusuf Mansur juga terlibat kasus dugaan penipuan yang menyebabkan kerugian pada korban sampai miliaran rupiah.