Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Dalam ibadah haji, di Arafah dan di Mina berkumpul berjuta-juta kaum muslimin yang datang dari berbagai penjuru dunia. Dengan berbagai tingkat sosial, berbagai ras, suku, budaya dan berbagai macam sistem politik yang dianutnya.
Mereka datang dengan menanggalkan segala bentuk diskriminasi dan perbedaaan, bersatu dalam pengabdian dan beribadah kepada Allah Swt, seraya
mengucapkan kalimah talbiyah:
Ya Allah, kami datang memenuhi panggilan- Mu. Inilah hamba-Mu datang dengan segala kerendahan hati, menundukkan diri di hadapan-Mu. Tiada sekutu bagi-
Mu. Sesungguhnya segala puji dan syukur untuk-Mu, segala kekuasaan ada di tangan-Mu, ya Allah.
Mari kita renungkan dan hayati kalimat talbiyah tadi, sungguh sangat sederhana sekali, namun di balik kesederhanaan itu mengandung arti yang luas dan mendalam.
Pertama, bermakna pengakuan sebagai hamba Allah Swt yang sangat kecil dan lemah di hadapan Allah Yang Maha Agung; kedua, adanya pengakuan bahwa segala kenikmatan, kekayaan, atau kekuasan yang ada pada kita, hakikatnya milik Allah Swt.
Makna yang ketiga adalah adanya kesediaan kita untuk berserah diri dan memenuhi panggilan Allah Swt, kesiapan menunaikan segenap perintah Allah Swt, dan rela mengorbankan apa yang ada pada diri kita.
Khutbah Kedua
Allahu Akbar. Walillahil hamd.
Alhamdulillahi Robbil ‘aalamiin.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad.
Wal ‘ashr, Innal insaana lafii khusr, illalladziina aamanuu wa ‘amilush sholihaati wa tawaa-show bil haqqi wa ta-waashow bish shobr.
Ayyuhan naas, ittaqullaha haqqa tuqootih.
Allahummaghfir lil muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al-ahyaa’ minhum wal amwaat.
Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirooti hasanah wa qinaa ‘adzaban naar.
Bi rohmatika yaa arhamar roohimiin.
Taqobbalallahu minna wa minkum.
Wassalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Itulah contoh teks khutbah mengenai Lima Pelajaran dari Qurban Nabi Ibrahim. Semoga bermanfaat.***