Profil Buya Arrazy, Ulama Asal Sumatera Barat yang Kehilangan Putranya karena Tertembak

Profil Buya Arrazy – Buya Arrazy bernama lengkap Dr. K.H. Arrazy Hasyim, Lc, S.Fil.I., MA.Hum. Dai kondang ini merupakan pendiri sekaligus pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah.

Menurut profil, Buya Arrazy lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat pada 21 April 1986.

Dia pernah menempuh pendidikan ilmu hadis di pesantren mahasiswa Darus-Sunnah International Insittute for Hadith Sciences. Arrazy lulus pada 2008.

Ia juga mengambil S1 Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah. Arrazy lulus setahun kemudian.

Buya, Arrazy juga menimba ilmu di pendidikan nonformal, yaitu di Dawrat al-Tathqif al-Shar’i li al-‘Ulum al-Islamiyah.

Pendidikan nonformal itu digelar Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor. Ia belajar dari 2006 sampai 2008.

Buya Arrazy mengambil S-2 dan S-3 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011.

Tercatat di laman uinjkt.ac.id, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).

Tercatat di prodi Aqidah dan Filsafat Islam.

Dari laman tersebut tertulis dirinya berstatus Non PNS Dosen.

Arrazy menikah dengan Eli Ermawati MS pada 11 Juli 2010. Mereka dikaruniai tiga anak yaitu Hisyam Faqih Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy dan Helena Nour Arrazy.

Dikabarkan, Anak dari penceramah, Ustaz Arrazy Hasyim atau dikenal dengan nama Buya Arrazy, meninggal tertembak senjata api, pada Rabu (22/6).

Anak Buya Arrazy tersebut baru berusia 3 tahun. Dia meningal tertembak dari pistol polisi berinisial M dari Polres Tuban yang bertugas mengawal Buya Arrazy.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tuban, AKP M Ganantha mengatakan, putra Buya Arrazy yang satunya menyalahgunakan pistol milik anggota polisi tersebut hingga mengenai korban.

“Jadi, korban putranya yang kecil umur 3 tahun. Yang menyalahgunakan senpi putranya umur 5 tahun,” jelas Ganantha, Rabu (22/6).

Peristiwa itu terjadi saat Buya Arrazy berkunjung kerumah keluarga sang istri di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Anggota polisi tersebut hendak melakukan salat. Pistol miliknya kemudian dimainkan oleh anak-anak Buya Arrazy.

Kata Ganantha, padahal senpi itu telah disimpan oleh M di tempat yang aman. Di dalam tasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan