Contoh Teks Khutbah Jumat Khusus Bulan Dzulhijah

Ternyata puteranya, Ismail pun dengan tabah dan sabar memberikan kepatuhan terhadap ayahnya, dan siap pula menerima perintah Allah Swt. Demikian pula ibunya, Sayyidah Hajar, tabah dan sabar menerima perintah Allah Swt, dengan keyakinan bahwa Allah Swt tak akan menzalimi hamba-Nya.

Allah Swt memang Maha Bijaksana, perintah tersebut rupanya hanya untuk menguji keimanan dan keteguhan Nabi Ibrahim As, dan akhirnya diganti dengan seekor kambing gibas yang gemuk. Peristiwa tersebut kini disyariatkan bagi kita sekalian baik dalam ibadah haji maupun ibadah kurban.

 

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah…

Allah Maha Besar telah memberikan sebuah pelajaran, dan pada hari yang mulia ini marilah kita ambil pelajaran dari kisah suci tersebut. Pertama, bahwa Allahlah Tuhan Yang Maha Agung, Penguasa dan Pemilik alam ini. Sedangkan kita manusia adalah hamba Allah Swt, yang sangat kecil di hadapan-Nya. Karena itu, sudah selayaknya kita taat dan patuh kepadanya, serta siap melaksanakan perintah Allah

 

Swt, dan mampu mengorbankan kepentingan sendiri, meskipun itu yang kita cintai.

Allah Swt berfirman:

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imron: 92)

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa, seseorang belum mencapai tingkat pengabdian yang tinggi, sehingga ia mampu menginfakkan miliknya yang disenanginya.

Kedua, untuk menjadi orang yang patuh dan taat kepada Allah Swt, atau untuk melaksanakan perintah Allah Swt, tentu banyak godaan dan gangguan, setan akan membisik-bisikkan dalam hati kita sehingga menjadi was- was dan ragu-ragu.

Di sinilah kita diuji, apakah kita bisa mengalahkan gangguan setan, atau malah kita yang kalah dan tak mampu membebaskan diri dari godaan setan. Kalau kita kalah terus, maka bisa jadi kita malah akan menjadi kawan setan. Bulan Dzulhijjah ini mengingatkan kita agar jangan sampai kita kalah terus, sebaliknya kita harus mampu menang sebagaimana Nabi Ibrahim As dan keluarganya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan