“Bung Karno juga telah mendapatkan gelar Walliyul Amri Adharori Bi As Asyaukah dari Muktamar Nahdlatul Ulama tahun 1954 di Surabaya. Bung Karno juga pernah diberi gelar sebagai seorang ‘Pejuang dan Pendekar Islam’ oleh Konferensi Negara-Negara Asia Afrika pada tahun 1965,” kata perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR tersebut.
Di samping itu, kata Puan, Bung Karno juga telah berjasa atas ditemukannya makam Imam Bukhari, seorang perawi Nabi Muhammad SAW (Shalallahu Alaihi Wassalam) di Kota Samarkhan Uzbekistan, yang dulu masih menjadi bagian negara Uni Soviet.
“Bung Karno juga pernah berjasa menyelematkan Universitas Al Azhar Kairo Mesir dari rencana Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser ketika pada waktu itu beliau berniat untuk membubarkan Universitas Islam tertua di dunia itu,” ujarnya.
“Bung Karno pula lah yang mengusulkan agar di Padang Arafah tempat ummat Islam menunaikan rukun haji di Saudi Arabia di tanami pohon-pohonan yang rindang. Dan masih banyak lagi jasa-jasa dan legacy Bung Karno kepada agama Islam dan dunia Islam,” paparnya. (JPNN-red)