Jabarekspres.com – Dalam penelitian subvarian SARS-CoV-2 Omicron BA.4 dan BA.5 mampu menghindari atau lolos dari kekebalan antibodi pada orang yang sudah divaksinasi.
Dalam jurnal penelitian Nature, pengikatan reseptor varian baru dan kemampuan penghindaran kekebalan harus diwaspadai. Subvarian BA.2.12.1 dan BA.4/BA.5 menunjukkan penghindaran netralisasi yang lebih kuat daripada BA.2 terhadap plasma dari vaksinasi 3 dosis ataupun infeksi BA.1 pascavaksinasi.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa Omicron dapat mengembangkan mutasi untuk menghindari kekebalan yang ditimbulkan oleh infeksi BA.1, menunjukkan bahwa penguat vaksin turunan BA.1 mungkin tidak mencapai perlindungan spektrum luas terhadap varian Omicron baru,” demikian berdasarkan hasil penelitian.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan update data efikasi vaksin dari riset yang dimuat di Nature menunjukkan efikasi vaksin menurun karena varian BA.4 dan BA.5. Dua subvarian ini mampu lolos dari kekebalan vaksin.
“(Vaksin inactivated atau mRNA) yang jelas menurun efikasinya,” kata Dicky.
Menurut Dicky, merespons subvarian Omicron apalagi BA.4 BA.5 maka booster vaksinasi dengan mRNA (Pfizer atau Moderna) jadi sangat penting. Mengejar cakupan dosis 3 sampai setidaknya 50 persen di populasi umum dan 70 persen di populasi rawan/berisiko.
“Sebab meski tertular varian ini tanpa gejala tetap bisa menularkan pada kelompok rentan seperti lansia dan yang belum divaksinasi dosis lengkap dan booster,” pungkas Dicky. (jawapos)