Para jin mencuri dengar ketika para malaikat sedang berbicara di antara mereka tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi seperti kematian seseorang, kelahiran bayi, diangkatnya seseorang menduduki jabatan tertentu atau dipecatnya seseorang dari sebuah jabatan dan hal-hal lain yang Allah beritahukan kepada para malaikat.
Karena memang Allah memberitahu para malaikat, para nabi dan para wali tentang sebagian perkara ghaib dan tidak memberitahukan kepada mereka seluruh perkara ghaib. Sesudah para jin tersebut mencuri dengar dari para malaikat, maka mereka turun ke bumi.
Lalu mereka memberitahukan hal itu kepada orang-orang yang berteman dengan mereka dari kalangan manusia. Karena yang dilakukan oleh para jin itu adalah mencuri dengar, maka apa yang mereka dengar bisa jadi sesuai dengan apa yang dibicarakan oleh para malaikat, dan bisa jadi tidak sesuai.
Banyak salahnya ketimbang benarnya. Hadirin rahimakumullah, Marilah kita waspadai juga orang-orang yang mengaku mampu menghadirkan malaikat dan roh orang telah meninggal, padahal kenyataannya yang mereka datangkan adalah jin.
Roh orang yang bertakwa tidak ingin kembali ke dunia, meskipun mereka menguasai dunia dan seluruh isinya. Sedangkan roh orang kafir berada di bawah kekuasaan para malaikat penyiksa. Jelas para pembohong tersebut tidak akan mampu menarik dan merebut roh orang kafir dari para malaikat penyiksa.
Jadi yang datang ke hadapan mereka, tiada lain adalah jin yang dulu mengetahui keadaan orang yang telah meninggal itu dan hidup bersamanya.
Mungkin jin qarin-nya atau jin lain yang mengetahui orang tersebut, sehingga ia berbohong dan berkata: “Aku adalah rohnya si Fulan.” Sedangkan orang yang mengulang-ulang bacaan ayat tertentu dengan jumlah tertentu untuk tujuan yang baik, maka hal itu tidaklah menyalahi syariat.
Karena orang seperti ini bisa saja didatangi oleh mala’ikatur-rahmah (para malaikat pembawa rahmat) disebabkan berkah ayat tersebut. Sedangkan orang yang bertujuan dunia tidak akan didatangi oleh mala’ikatur-rahmah.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Marilah kita mendekat kepada para ulama yang sebenarnya. Yaitu para ulama yang betul-betul menjadi pewaris para nabi yang sanad keilmuannya bersambung hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.