“Tim Sabe Pungli menyediakan hotline. Ketika ada yang bermacam-macam, masyarakat maupun pihak sekokah bisa melaporoan ke Saber Pungli. Jadi keamanan pelapor juga terjamin,” terangnya.
Gus Ahad pun mengungkapkan temuan-temuan kecurangan selama proses PPDB berlangsung. “Temuan paling banyak berupa tekanan-tekanan baik psikologis maupun iming-iming kepada penyelenggara PPDB di sekolah. Misalnya dokumennya bodong, entri yang tidak akurat, dan lain sebagainya. Ada yang mencoba masuk seperti itu,” sebutnya.
Oleh sebab itu, Gus Ahad meminta masyarakat, agar proses PPDB ini dikawal bersama. “Ayo, sistemnya kita jaga, kita kawal bersama sehingga proses PPDB ini bisa terus membaik. Semoga PPDB tahun ini berjalan terus dengan baik, dan kami selalu siap menampung aspirasi masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Kota Bandung Andang Segara, menyampaikan beberapa hal mengenai PPDB tahun ini. Pihaknya kata dia, memiliki kometmen menyukseskan pelaksanaan PPDB hingga tuntas.
“Kami ikut serta membantu memasukan data secara online, sehingga semua prosesnya selama ini berjalan lancar. Namun, yang dikhawatirkan ialah setelah PPDB diputuskan hasilnya, sering muncul pihak yang memaksakan agar siswanya masuk ke sekolah yang dituju,” kata Andang, saat memberikan paparan dalam diskusi kemarin.
Kata dia, pihaknya bersama Cabang Dinas Pendidikan wilayah VII Disdik Jabar telah melaksanakan rapat koordinasi dengan Tim Saber Pungli untuk meminimalisir praktik pungli.
“Ada solusi atau perlindungan kepada kami, jika nanti ada pihak-pihak yang menekan atau memaksa untuk melanggar aturan. Pihak Saber Pungli siap untuk melindungi dan memberikan no telephone yang dapat dihubungi untuk langsung mengamankan pelakunya,” akunya.
Sedangkan Ketua FWP Jabar Ahmad Mualif menambahkan, dialog ini merupakan langkah yang dibangun FWP untuk ikut serta memberikan kontribusi bagi keberlangsungnya pendidikan yang baik di Jabar.
“Kegiatan diskusi seperti ini yang merupakan program kerja unggulan FWP Jabar akan rutin kami laksanakan ke depan, sesuai tema yang dibutuhkan publik. Selain itu juga diharapkan mampu mempermudah insan media massa untuk memperoleh sumber bahan berita atau referensi dari narasumber yang tepat,” pungkasnya. (tur)