CILEUNYI – Anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Cileunyi, Jawa Barat yang kembali memeluk Negara Republik Kesatuan Indonesia (NKRI) menjadi sorotan.
Pasalnya, tak sedikit eks anggota NII yang kembali mengakui NKRI tetapi masih khawatir untuk keluar dari NII.
Kemudian, anggota NII yang sudah tidak aktif dalam pergerakan namun enggan mendeklarasikan keluar dan kembali pada NKRI, beralasan khawatir tidak diterima pemerintah serta takut keselamatannya terancam oleh anggota NII yang masih aktif.
Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Cileunyi, Kompol Wahyo menyampaikan, agar para anggota NII yang sudah tidak aktif dan ingin kembali pada NKRI tak perlu merasa takut.
“Kami sangat menjamin untuk keamanan, apabila nanti terjadi hal-hal tidak diinginkan,” kata Wahyo saat ditemui Jabar Ekspres, Kamis (2/6).
Dia menerangkan, pihak Kepolisian bersama TNI akan menjamin hak-hak para eks anggota tersebut khususnya dalam keamanan.
Wahyo menegaskan, disamping menjamin keamanan para eks anggota NII, pihak Kecamatan Cileunyi akan bekerja sama, jika ada anggota NII yang tidak aktif supaya mau menyatakan keluar dan kembali pada NKRI dengan cara yang humanis.
“Mengajak dan memberitahukan (mengedukasi) bahwa yang diambil itu jalan yang salah (tidak sesuai ideologi NKRI) supaya mau kembali ke NKRI,” ujar Wahyo.
Dia mengaku, untuk wilayah hukumnya sampai saat ini dipastikan keamanannya terkendali dan kondusif.
Oleh karena itu, Wahyo berharap masyarakat khususnya di Kecamatan Cileunyi supaya tidak terlalu khawatir, namun tetap mewaspadai ajakan-ajakan ideologi yang tidak sejalan dengan NKRI.
“Insya Allah aman, selama ini kondusifitas wilayah Kecamatan Cileunyi melalui koordinasi dengan pak Danramil dan pak Camat, alhamdulillah kondusif,” ucapnya.
Wahyo juga berpesan supaya masyarakat bisa terus memegang NKRI dengan ideologi Pancasila, agar tidak terjadi pengakuan negara dalam negara.
“Kami sangat mengharapkan setelah kemarin ada deklarasi supaya semua bisa kembali kepada Kedaulatan Republik Indonesia. Jangan sampai ada negara dalam negara, hanya satu teguh pada NKRI,” tutup Wahyo. (mg5)