JABAREKSPRES.COM – Sebanyak tiga rumah yang mengalami rusak berat karena terdampak longsor di Kampung Pasirhuut, RT02 RW08, Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung kini mulai diperbaiki.
Peristiwa longsor, yang mengakibatkan kerusakan pada tiga rumah tersebut, awalnya karena Tembok Penahan Tebing (TPT) di Kampung Pasirhuut ambrol.
Matrial longsor menimpa rumah di bagian bawahnya, hingga memakan 1 korban meninggal dunia pada 13 Maret 2022 lalu.
Akibat insiden naas tersebut, sedikitnya 3 rumah rusak berat terhantam material tanah. Dan sejak ambruknya TPT, hunian korban terdampak itu belum kunjung diperbaiki.
Kendati demikian, kini 3 rumah yang rusak berat itu pun mulai diperbaiki dan TPT yang sempat rata karena longsor sudah kembali berdiri tegak.
Salah seorang korban terdampak yang huniannya rusak berat, Caca (43), warga Kampung Pasirhuut itu mengatakan, terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantunya.
“Alhamdulillah mulai diperbaiki, perbaikan dari kemarin Senin (30/5),” kata Caca kepada Jabar Ekspres di lokasi, Selasa (31/5).
Menurutnya, meskipun perbaikan rumahnya sempat terkesan diabaikan oleh pihak pemerintah, namun Caca tetap mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah berupaya membantu huniannya diperbaiki.
“Kemarin langsung datang barang (material bangunan) dan langsung mulai diperbaiki. Buat bangunan tembok ini masih dibangun, alhamdulillah,” ujar Caca.
Dia menyampaikan, untuk barang-barang rumahnya yang turut rusak akibat terhantam longsoran TPT, Caca berharap supaya turut diperhatikan dan mendapat bantuan.
“Tempat tidur rusak, karena bangunan yang rusak ini bagian kamar. Jadi tempat tidur dan lemari pakaian rusak,” ucapnya.
“Kalau kasur sudah pernah ada bantuan, tapi saya harap masih ada bantuan buat kasur, lemari pakaian dan eksel anak,” tambah Caca.
Sementara itu, Kasi Kesejahteraan (Kesra) Desa Bojong, Asep Turnia menuturkan, perbaikan telah dilakukan dan diupayakan supaya secepatnya selesai.
“Kita dari awal sudah berupaya melakukan perbaikan, namun (anggaran) tergantung dari pihak atas,” imbuh Asep saat ditemui Jabar Ekspres di Kantor Desa Bojong.
Meski sempat dianggap lambat penanganan oleh warga, Asep mengaku, pihak Desa Bojong selalu memberikan perhatian tak hanya terhadap satu Kepala Keluarga (KK), namun terhadap 6.000 KK.