JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan sektor industri di Indonesia merupakan salah satu pilar untuk pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Airlangga Hartarto, sektor industri merupakan leading sector yang banyak memainkan peran untuk menggerakan roda perekonomian.
‘’Pertumbuhan sektor Industri banyak menyerap tenaga kerja, serta memberikan nilai tambah dari output yang dihasilkan,’’kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu, (25/05).
Menko Airlangga menyebutkan, dalam perkembangannya sektor industri menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari indeks manufaktur yang mencapai 51,3 persen.
‘’Jumlah ini meningkat bila dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai 51,9 persen,’’ujarnya.
Melihat tren positif ini, pemerintah akan terus mengembangkan sektor industri yang didukung dengan berbagai kebijakan dan kemudahan.
Salah satu upaya pemerintah untuk mendorong perkembangan dektor industri adalah, membangun pusat-pusat kegiatan industri di daerah.
‘’Upaya ini untuk mendorong agar para investor berminat menanamkan modalnya di Indonesia,’’ucapnya.
Pembangunan Kawasan ekonomi strategis merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing di sektor Industri.
‘’Pemerintah juga memberikan insentif kepada Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus, serta mendukung pembangunan infrastruktur di sekitar Kawasan,’tutur Menko Airlangga.
Selain itu, untuk menjaga komitmen pemerintah dalam pengembangan green economy, pemerintah juga telah sepakat agar pembangunan sector industry harus mengacu kepada 17 pilar Sustainable Development Goals (SDGs).
Pemerintah juga menginginkan agar seluruh sector industri dapat mengacu kepada Eco-Industrial Park (EIP) secara bertahap bagi seluruh industri di Indonesia.
Penerapan EIP ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekonomi bagi industri melalui minimalisasi dampak lingkungan serta mengubah paradigma ekonomi linier menjadi ekonomi sirkular.
Implementasi dari EIP akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, mengurangi penggunaan energi tak terbarukan, dan membangun industri simbiosis dengan menggunakan limbah yang dihasilkan di daerah tersebut sebagai sumber daya mentah.
Sektor industri juga diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G-20 Indonesia untuk mendukung industri yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, adanya Presidensi G20 Indonesia harus dijadikan bagi para pelaku usaha khususnya korporasi industri dan kawasan industri untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi business matching.