CIREBON – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Provinsi Jawa Barat kembali memberikan fasilitasi pembinaan pengembangan inovasi desa kepada pejabat yang menangani TTG, Tenaga Ahli, dan para inovator kabupaten/kota.
Pembinaan kali ini diadakan di Cirebon dengan peserta dari Kab. Cirebon, Kab. Kuningan, Kab. Majalengka, Kab. Indramayu, Kab. Sumedang, Kab. Purwakarta, Kab. Subang, Kota Cirebon, dan Kota Cimahi.
Diketahui sebelumnya, minggu lalu DPMDes Jabar pun menggelar kegiatan yang sama yang dilangsungkan di Bogor dengan melibatkan para peserta dari Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Karawang, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Sukabumi.
Kepala DPMD Prov. Jabar, Dicky Saromi menyebutkan bahwa kegiatan ini sebagai rangkaian Lomba TTG di tingkat kab/kota, provinsi hingga nasional, sekaligus menuju Gelar TTG Nasional.
“Desa menjadi barometer keberhasilan pembangunan di Indonesia saat ini. Sehingga desa menjadi fokus sasaran dan skala prioritas dari pembangunan itu”, tutur Kepala DPMD Prov. Jabar, Dicky Saromi ketika mengawali sambutannya di Cirebon (24/5).
“Indonesia Maju hanya bisa diwujudkan apabila desa-desanya maju. Begitu pula, Jabar Juara mampu diraih melalui Desa Juara”, sambungnya lagi.
Oleh karena itu, mengapa inovasi menjadi sangat dibutuhkan untuk meraih dan mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin, serta mewujudkan Indonesia Maju.
Selain itu, Dicky Saromi juga menyoroti pentingnya pelayanan teknis yang berkualitas dan berkelanjutan oleh posyantek di desa dalam upaya-upaya menciptakan dan melahirkan desa-desa yang demokratis, mandiri, sejahtera melalui pengembangan inovasi desa.
Pada kesempatan tersebut, Dicky Saromi juga menyampaikan rencana perhelatan Gelar TTG Nasional yang akan dilaksanakan sekitar bulan Oktober 2022 di Jabar, dan Cirebon akan menjadi calon lokasi untuk penyelenggaraannya.
“Pemilihan Cirebon sebagai calon lokasi Gelar TTG Nasional didasarkan pada wilayahnya yang strategis, infrastruktur yang lengkap, ketersediaan jalan tol, pelabuhan, bandara, jalur kerera api, sampai keunikan seni dan budayanya”, jelasnya.(win)
