SWISS – Pada kunjungannya dalam agenda World Economic Forum (WEF), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik.
Menurutnya, pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mengalami peningkatkan harus menjadi peluang untuk menarik investor.
‘’Ekonomi Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy) pada kuartal pertama tahun 2022 dan tercapai seiring dengan laju inflasi yang terkendali,’’jelas Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa, (24/5).
Ketua Partai Golkar tersebut menjelaskan, untuk kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, sudah terkendali dan terus mengalami penurunan kasus.
Dihadapan para investor, Airlangga Hartarto menceritakan bahwa untuk berinvestasi di Indonesia, pemerintah siap akan memfasilitasi berbagai kemudahan perizinan dengan adanya regulasi kebijakan.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan saat ini adalah momen emas untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Menko Airlangga.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, saat ini masyarakat Indonesia sudah diperbolehkan melepas masker di luar ruangan terbuka.
Airlangga Hartarto menuturkan, saat ini Indonesia sudah menjadi Champion Global Crisis Response Group (GCRG).
Bahkan, Presiden Joko Widodo menekankan agar untuk melakukan pembenahan pada pada isu pangan, energi, dan keuangan.
Indonesia juga turut berperan penting dalam mengatasi tantangan besar yang saling terkait dalam ketahanan pangan, energi, dan keuangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.
Selain itu, untuk Presidensi G20 yang akan di gelar di Indonesia, Airlangga Hartarto meminta dukungannya agar evebt internasional tersebut menghasilkan keputusan untuk kepentingan global.
Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tiga agenda utama yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
“Dalam arsitektur kesehatan global, Indonesia mengusulkan untuk menciptakan mekanisme pembiayaan yang bisa mendukung tersedianya vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan.
Hal ini penting, sebab masih ada negara berkembang, terutama di Afrika, yang belum memiliki akses untuk mendapatkan vaksin.
Menko Airlangga juga mengajak para investor untuk melihat investasi digital di Indonesia yang memiliki potensi besar.
Peningkatan ini juga menjadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemic dengan transaksi komersial yang mencapai lebih dari US$27 miliar dan dengan lebih dari 2.300 start-up.