BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung telah melantik 881 guru. Namun, jumlah tersebut dinilai belum bisa memenuhi porsi ideal jumlah guru di Kota Bandung
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, hal ini diakibatkan karena Pemerintah Kota Bandung masih harus mempertimbangkan anggaran dan persiapan Tes Kemampuan Dasar (TKD).
“Sebetulnya ini masih kurang, cuma kita agak sulit kalau bicara porsi ideal karena kan secara struktur penggajian itu dari pemerintah pusat tapi kota bandung tetap harus menyiapkan TKD dan tunjangan lainnya,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (24/5).
Kemudian, papar Yana, meski ruang kelas ditambah maka bukan berarti hanya mengenai penambaham jumlah guru.
“Kan tidak seperti itu, karena harus dilihat dari mata pelajaran juga, karena kan setiap guru memiliki kewajiban ajar 24 jam sepekan per mata pelajaran,” terangnya.
Durasi ajar dalam mata pelajaran juga memengaruhi pertimbangan banyaknya jumlah guru.
“Ada satu pelajaran yang mungkin panjang durasi ajarnya tapi jumlah gurunya kurang, harus dilihat proporsinya,” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya mengakui telah mengajukan penambahan kuota PPPK.
“Sebetulnya kalau lihat dari angka ini masih belum ideal, karena setiap tahun kita juga mengajukan penambahan Kouta PPPK,” tuturnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, mengonfirmasi bahwa saat ini banyak sekolah swasta yang kekurangan guru.
“Guru yang swasta tadi, setelah pelantikan ini akan ditempatkan di sekolah milik pemerintah. Makanya saat ini pasti banyak sekolah swasta yang kehilangan banyak guru-guru mereka,” paparnya.
Sedangkan, kata Adi, untuk tahap ketiga akan ditujukan kepada lulusan baru ilmu pendidikan hanya memang syaratnya mereka harus punya pendidikan profesi guru.
“Nanti juga guru honorer yang belum lolos akan diikutsertakan lagi, jadi ini memang kita berupaya untuk membantu guru-guru honorer,” tandasnya. (mg6/wan)