BANDUNG – Saung Angklung Udjo mulai berbenah kembali setelah sempat dirundung pandemi. Mulai pada bulan Mei ini, sejumlah pagelaran tengah digencarkan.
Terlebih dibantu dengan situasi pandemi yang mulai landai. Geliat pariwisata seolah tampak bergerak lagi. Seperti di beberapa objek wisata lain, Saung Angklung Udjo pun mulai didatangi para wisatawan.
Kendati demikian, peralihan dari situasi pandemi masih terasa. Termasuk kebijakan pemerintah, masih peralihan. Beberapa peraturan belum membebaskan sejumlah kegiatan pariwisata bisa terlaksana. Misal, pembatasan aktivitas study tour atau kunjungan wisata dari rombongan pelajar.
Pengelola Saung Angklung Udjo, Robby Murphy mengatakan bahwa dalam mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sedikit ‘menggeser’ target wisatawan mereka.
“Secara kapasitas, kan, pengunjung banyaknya dari sekolah, kemudian turis asing, dan terakhir family (keluarga),” ungkapnya kepada Jabar Ekspres di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung pada Kamis (19/5).
“Nah, kami mencoba untuk mengedukasi family. Karena yang tidak terlalu dipagari oleh kebijakan pemerintah. Rada longgar. Akhirnya kami coba berkolaborasi dengan berbagai distribusi digital. Bagaimana kami membuat konten sehingga menyasar keluarga,” sambungnya.
Ia menambahkan, Saung Angklung Udjo sangat bergantung atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Oleh karena itu, adanya pembatasan aktivitas pelajar alias rombongan study tour menuju tempat pariwisata, membuat pihaknya mengincar segmen keluarga.
“Misal sekolah, kan, melakukan penawaran tour and travel untuk beberapa sekolah. Apabila kata pemda (pemerintah daerah) tidak boleh, nggak bisa,” ucapnya.
Hal demikian pun sempat mereka rasakan. Sejumlah penawaran yang sudah disepakati, mesti gagal lantaran adanya pelarangan kunjungan tersebut.
“Bahkan untuk bulan ini juga ada yang seperti kasus kayak gitu juga, jadi beberapa sudah oke, namun kebijakan dari pemda-nya melarang rombongan pelajar bepergian. Begitupun sama halnya dengan wisatawan dari luar negeri,” jelasnya.
Robby mengaku, jumlah kunjungan wisatawan ke Saung Angklung Udjo saat ini masih jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Alias belum mencapai angka maksimal, apalagi dengan pertunjukan yang baru mulai digencarkan pada bulan ini.
“Kalau secara persentase (kunjungan wisatawan) untuk bulan ini aja baru di bawah 50 persen. Sekira 30 persen, tepatnya. Bahkan, selama masih ada PPKM hanya mencapai 10 persen,” imbuhnya.