Jabarekspres.com- Para penggemar film khususnya film dengan genre fiksi ilmiah tentu tahu akan istilah ‘multiverse’ atau dunia paralel. Contohnya dalam film Marvel Dr. Strange. Lantas apakah Multiverse itu hanya ada dalam film? Ternyata teori tentang Multiverse benar-benar diteliti oleh para ilmuan berikut penjelasannya.
Dunia pararel atau Multiverse merupakan ide dalam fisika yang mendukung konsep keberadaan banyak alam semesta.
Ternyata dunia paralel bukanlah hanya sebatas cerita dalam dongeng atau film saja. Para ilmuan pernah mengajukan beberapa gagasan tentang dunia paralel.
Meskipun gagasan tentang adanya dunia paralel merupakan sesuatu yang sangat mustahil untuk diteliti. Namun banyak peneliti yang berkesimpulan bahwa dunia paralel atau multiverse mungkin saja ada.
Berikut merupakan beberapa gagasan atau teori tentang dunia paralel atau multiverse yang dilansir dari laman IDNTIMES.
- Bubble universe
Teori yang pertama adalah teori yang disebut dengan teori bubble universe. Secara sederhana, teori ini merupakan gabungan antara relativitas umum milik Albert Einstein dengan mekanika kuantum.
Teori string inilah yang menjadi landasan berpikir bagi teori segala sesuatu yang pernah dicetuskan oleh Stephen Hawking.
Dalam bubble universe, alam semesta dianggap banyak dan berkelompok. Keberadaannya juga terdapat di dalam balon-balon layaknya gelembung yang menampung triliunan galaksi.
- Mathematical universe
Teori selanjutnya adalah teori yang lebih rumit dari teori Bubble Universe. Secara sederhana, gagasan rumit ini berisi tentang pandangan yang menyatakan bahwa penghitungan matematika bisa berubah tergantung di alam semesta mana angka tersebut dihitung.
Dilansir laman sains Space, konsep ‘gila’ ini ditemukan oleh Max Tegmark, seorang ilmuwan matematika dan fisika dari Institut Teknologi Massachusetts.
Adanya gagasan bahwa alam semesta ini tidak berdiri secara tunggal, membuat ia melakukan banyak studi.
Studi tersebut menghasilkan sebuah gagasan, bahwa angka dalam matematika hanyalah sebuah kepastian yang berlaku di alam semesta kita saja, bukan di alam semesta lainnya.
Ia juga berpendapat bahwa entah di suatu tempat di luar jangkauan manusia, ada sebuah dimensi alam semesta yang sama dengan alam semesta kita, namun berbeda secara hitungan matematis.