Curi Stars Koalisi

 

”Kami ingin memastikan seluruh perjalanan pertanggung jawaban yang harus diemban pemerintah masa kita harus selesai dengan tuntas dan dengan baik melahirkan legacy-legacy bagi rakyat dan bangsa sampai dengan masa jabatan 2024 ini. Dan tentu banyak hal yang baik dan bagus yang patut untuk dilanjutkan di masa yang akan datang,’’ tegas Suharso.

Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, koalisi yang dijajaki oleh PAN bersama Partai Golkar dan PPP adalah koalisi gagasan. Ia menjelaskan, koalisi gagasan yang ia maksud adalah koalisi yang berniat membantu Indonesia dengan pikiran, nilai, semangat, dan impian-impian besar.

”Kami sepakat membangun koalisi gagasan. Koalisi untuk membangun Indonesia dengan pikiran, dengan nilai, dengan semangat, dan impian-impian besar. Tentu untuk mewujudkannya perlu kebersamaan,’’ kata Zulkifli.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menuturkan, Indonesia adalah yang besar sehingga upaya dalam melaksanakan amanat proklamasi dan reformasi tak bisa dikerjakan sendirian. Ia mengatakan, upaya itu harus dilakukan bersama-sama, bergotong royong atau bekerja secara kolektif untuk mencapai tujuan yang besar sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

”Semangat kebersamaan ini penting untuk Indonesia hari ini. Semangat bersatu dan bergandengan tangan. Kita harus menghindari perpecahan, apalagi permusuhan yang saling meniadakan,’’ kata Zulhas

Terpisah, pengamat politik Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyatakan pertemuan antara tiga ketua umum partai politik, Golkar, PAN dan PPP merupakan kode keras menuju koalisi Pemilu 2024. Ketiga partai ingin muncul memberikan alternatif pilihan pada Pilpres ke depan.

”Ini merupakan kode keras koalisi. Meski tidak disampaikan secara eksplisit namun publik sudah bisa membaca ke arah sana,’’ kata Adi.

Dosen UIN Jakarta ini menilai partai Golkar sendiri terlihat tampil sebagai partai tengah yang mampu membangun koalisi Nasionalis-Religius, dengan PAN dan PPP. Adi mencontohkan, hambatan psikologis yang dihadapi jika PDIP berkoalisi dengan PKS atau jika Gerindra berkoalisi dengan Nasdem.

”Relatively, Golkar itu paling mudah diterima oleh partai-partai lain saat ini. Inilah kelebihan Golkar dibandingkan partai lain. Golkar tidak memiliki hambatan itu. Bahkan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, bisa diterima oleh semua partai,’’ ucap pengamat politik dan peneliti LIPI tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan