BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung memberikan penjelasan mengenai penyebab cuaca panas yang disertai hujan lebat satu pekan terakhir ini.
Prakirawan Cuaca BMKG Bandung, Yuni Yulianti, mengatakan bahwa Bandung saat ini sedang berada dalam masa peralihan.
“Cuaca di Bandung saat ini memang pada periode akhir musim hujan menuju musim kemarau atau disebut juga peralihan,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Rabu (10/5).
Ia menambahkan, curah hujan di pertengahan Mei ini terjadi saat sore menjelang malam serta malam hari.
“Kemudian penyebab siang hari udara terasa panas atau hangat disebabkan oleh posisi matahari yang berada di sekitar ekuator, lalu energi matahari yang diterima permukaan bumi juga semakin banyak sehingga cuaca pada siang hari terasa panas,” jelas Yuni.
Terjadi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bandung dan sekitarnya, khususnya pada siang hari sehingga udara terasa panas.
“Karena terjadi proses konveksi atau pembentukan awan-awan hujan, kemudian di sore hari terjadi kondensasi dan sore harinya turun menjadi butiran hujan,” imbuhnya.
Ketika hujan terjadi dan panas dilepaskan, ujarnya, maka udara akan sejuk kembali, hal ini merupakan sesuatu yang wajar.
“Memang siklus air seperti itu. Terjadi , pemanasan, penguapan, pembentukan awan-awan hujan kemudian kondensasi pengembunan, dan akhirnya turun menjadi butiran hujan,” paparnya.
Yuni mengatakan, suhu maksimal di Bandung saat ini berada dalam batas wajar dan masyarakat tidak perlu khawatir.
“Untuk suhu maksimal di Bandung itu tercatat 29,6° celcius hingga 31° celsius, memang rata-rata sekitar 29° celcius. Tetapi untuk di atas rata-rata ini tidak setiap hari hanya satu hari lalu turun lagi, ini bukan sesuatu yang menakutkan atau tidak wajar, ini masih normal, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Kendati demikian, Yuni mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap bencana meteorologi.
“Karena ini dalam masa peralihan menuju musim kemarau, diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan angin maupun petir di sore hari,” tuturnya.
“Khususnya antara sore hari jelang malam hari, kemudian tetap waspadai bencana metereologi yaitu berupa banjir ataupun banjir bandang, longsor, atau pohon yang tumbang, itu masih harus tetap diwaspadai. Terutama untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana banjir dan longsor,” tandasnya.