Jabarekspres.com – Media sosial kembali ramai memperbincangkan seorang anak yang dibanting ayahnya hingga tewas. Hal tersebut terjadi di Filiphina pada April lalu, namun viral di media sosial TikTok.
Anak berumur tujuh tahun itu di pukuli dan dibanting oleh sang ayah ke aspal hingga tewas. Banyak orang menyangka bahwa kejadian yang terekam CCTV tersebut terjadi di Indonesia, namun setelah di telusuri ternyata bukan.
Dalam unggahan akun TikTok @afkssto**, ia menampilkan sebuah screenshot dari salah satu grup Facebook. Yang menjelaskan kronologi video viral anak dibanting ayahnya tersebut.
Motif pria itu membanting anaknya lantaran ia kesal istrinya tidak mau di ajak berhubungan badan. Padahal ibu dari anak tersebut menolak ajakan suaminya karena dalam kondisi hamil.
Pria itu pun mengerjak anaknya yang berusia 7 tahun lalu menyeretnya ke jalan dan membantingnya sebanyak tiga kali.
Pada video yang viral tersebut juga terlihat, pelaku yang bernama Eraño Veraces saat membanting anaknya di duga dalam kondisi mabuk dan mengkonsumsi narkoba.
Setelah mendapatkan perlakuan keji dari ayahnya, bocah itu di bawa oleh tetangganya ke sebuah klinik kemudian di pindahkan ke rumah sakit, di mana dia meninggal saat tengah di rawat.
Sementara Veraces meninggal dalam tahanan polisi pada Kamis, 28 April lalu karena berulang kali membenturkan kepalanya ke dinding di selnya di kantor polisi.
“Itu setelah pemeriksaan berlangsung sekitar pukul 11 pagi tanggal 28 April. PUPC (orang di bawah tahanan polisi) tersebut menjadi depresi, dan mulai (membentur) kepalanya ke dinding. Rekan PUPC-nya berusaha menenangkan,” ucap polisi, di kutip dari philstar.com, pada Sabtu, 7 Mei 2022.
Veraces di nyatakan kehilangan kesadaran dan kemudian di bawa ke Rumah Sakit Casimiro Ynares, di nyatakan meninggal dunia.