Bocah 13 Tahun yang Hanyut Terseret Banjir Bandang di Desa Citengah Sumedang Belum Ditemukan

SUMEDANGAriea Dwi Rahmayuda (13), bocah asal yang hanyut terseret arus banjir bandang di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang belum ditemukan.

Diketahui, Ariea merupakan warga Desa Karangasem, RT05 RW01, Kabupaten Indramayu yang dinyatakan hilang pada Rabu (4/5) kemarin.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, akibat bencana alam banjir bandang tersebut, Ariea dikabarkan hilang terseret arus air dari Sungai Cihonje.

Setelah satu hari dilakukan proses pencarian korban oleh tim gabungan daru unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan para relawan, sosok Ariea masih belum ada titik terang.

Kepala Seksi Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Apih Dani menyampaikan, pencarian korban masih diupayakan semaksimal mungkin.

“Masih belum ditemukan, korban hilang akibat banjir bandang kemarin hanya anak yang usia 13 tahun terseret arus,” kata Dani kepada Jabar Ekspres, Kamis (5/5).

Dia menerangkan, banyak dugaan terkait faktor terjadinya banjir bandang yang cukup besar dan memakan korban di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan.

“Kita BPBD Kabupaten Sumedang sejak kemarin bersama Basarnas, TNI, Polisi kemudian para relawan dan dibantu juga warga mencari korban, tapi belum ditemukan,” ujar Dani.

“Proses pencarian akan kita lakukan semaksimal mungkin, semua unsur juga sedang mengupayakan supaya korban bisa segera ditemukan. Semoga saja bisa cepat ditemukan,” tambahnya.

Sementara itu, Dani mengimbau, supaya masyarakat khususnya yang bermukim dekat sungai agar bisa lebih meingkatkan kewaspadaan.

Pasalnya, menurut Dani, bencana alam tidak dapat diprediksi, sehingga perlu diwaspadai salah satunya ketika hujan mengguyur dengan intensitas tinggi.

“Imbauan saya bagi masyarakat agar berhati-hati bila turun hujan dengan intensitas tinggi dan mengevakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika berpotensi banjir,” imbuhnya

“Kemudian jika hujan turun dengan intensitas tinggi, masyarakat diimbau agar mengungsi dulu ke rumah keluarga, saudara atau kerabat yang lokasinya jauh dari sungai sebagai antisipasi keselamatan jika terjadi bencana,” tutup Dani. (mg5/wan)

Tinggalkan Balasan