JAKARTA – Juru bicara PSI, Sigit Widodo enggan meminta maaf usai menuduh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagi-bagikan kaos bertuliskan ‘Anies Presiden Indonesia’ di acara pelepasan mudik gratis di Terminal Pulo Gebang pada Rabu (26/4).
Setelah menyebarkan kabar tesebut, Sigit justru meminta klarifikasi dari Anies Baswedan atas kabar beredar bahwa ada pembagian kaos. Dia bahkan merasa diserang buzzer setelah tuduhannya ke Anies.
“Bukannya klarifikasi substansi masalah, malah kirim buzzer buat membelokkan isu” kata Sigit di Twitter-nya yang terverifikasi, Jumat (29/4).
Padahal, sebelumnya Sigit mengunggah video Anies Baswedan sedang membagikan bingkisan paket kesehatan berisikan hand santizer, masker dan lainnya. Di video itu, Sigit menuduh Anies membagikan kaos.
Namun begitu, Sigit tidak meminta maaf. Dia menyoroti penggunaan APBD untuk anggaran mudi gratis dan baju kaos bertuliskan ‘Anies Presiden’ yang dipakai oleh beberapa pemudik.
“Masalahnya kan ada pada kegiatan yg didanai APBD sebesar Rp13,7 miliar tapi malah digunakan untuk kampanye dengan membagikan kaos calon presiden. Masak penyalahgunaan wewenang mau kita biarkan?” ujar Sigit.
Sigit mengatakan bahwa dia mempertanyakan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh Anies Baswedan. Sebab kegiatan mudik gratis dari dibiayai APBD DKI sebesar Rp 13,7 miliar.
“Itu yang seharusnya dijawab dan diklarifikasi, bukan malah membelokkan substansi dgn menuduh saya menyebarkan hoax” kata Sigit.
Dia selanjutnya mengunggah foto Anies Baswedan berpose bersama pemudik yang menggunakan kaos ‘Anies Presiden Indonesia.
“Dapat lagi foto Pak @aniesbaswedan di acara Mudik Gratis 2022 berfoto dengan para pemudik berkaos kampanye Bapak sebagai presiden. Sekali lagi saya minta klarifikasi, mohon dijelaskan” katanya.
“Nanti saya dituduh nyebar hoax lagi sama pendukung Bapak, padahal cuma minta klarifikasi” tutur Sigit.
(Fin-red)