BANDUNG – Di tengah kasus covid-19 yang melandai, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) mengantisipasi lonjakan kasus dengan menggandeng 27 Kabupaten/Kota serta berbagai instansi.
Kepala Dinkes Jabar, Nina Susana Dewi, mengatakan bahwa TNI-Polri turut dilibatkan dalam antisipasi mudik 2022 ini.
“Kami dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sudah melakukan koordinasi selain dengan dinas-dinas yang lain dan TNI-Polri, tentu kami juga sudah bekerja sama dengan 27 Kabupaten Kota,” ujar Nina pada siaran langsung ‘JAPRI Vol. 92, Kesiapan Libur Lebaran di Jawa Barat’, Selasa (26/4).
Nina mengatakan, pihaknya akan memastikan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan mudik di Jawa Barat terlaksana dengan baik.
“Kami harus memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Jawa Barat baik itu di alur mudik maupun itu di tol atau di arterinya, maupun di tempat tempat khusus seperti rest area dan sebagainya. Di terminal itu kita harus memastikan bahwa pelayanan kesehatan kita bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya.
Dinkes Jabar, beber Nina, tengah mempersiapkan tenaga medis dan peralatan medis yang diperlukan guna menunjang pengawasan mudik.
“Kami dengan Kabupaten/Kota menyiapkan sumber daya manusianya, itu ada dokter, perawat, ataupun petugas laboratoriun dan lain-lain. Kemudian juga kami harus menyiapkan sarana yang ada. Minimal disitu ada tensi meter, ada alat (pengecek) suhu tubuh, ada stetoskop, dan yang diperlukan lainnya,” imbuhnya.
Meski vaksin booster tidak diwajibkan pada lokasi keberangkatan mudik, Nina mengatakan akan mengerahkan tim medis yang siap untuk melakukan Instalasi Pelayanan Intensif (IPI), guna mengantisipasi efek samping dari vaksinasi.
“Karena kita melakukan vaksinasi, artinya kita harus mempunyai satu tim medis yang siap untuk IPI. Selain dokternya ada, kami juga menyiapkan ambulan. Tempat untuk pelayanan kesehatan itu bukan hanya rumah sakit yang di alur mudik dan puskesmas tetapi juga ada posko-posko, pusat-pusat pelayanan kesehatan yang diadakan oleh Kabupaten/Kota, maupun yang bergabung dengan dinas yang lain,” jelasnya.
Kemudian pemeriksaan untuk pemudik, ucap Nina, akan dilakukan di terminal, atau di PO bus. Tak hanya itu, ia pun menambahkan khusus pengemudi bus sudah disediakan tempat untuk pemeriksaan.