JATINANGOR – Setelah berhasil menyapa coklat friends di lima kabupaten/kota yaitu Cirebon, Tasik, Garut, Sukabumi dan Bandung, Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Ngabuburit mengakhiri gelaran kegiatan ramadannya di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) Jatinangor, Sumedang, Sabtu (23/4).
Tak jauh beda dengan acara-acara sebelumnya, di DCDC Ngabuburit ini juga hadir para musisi seperti The Panas Dalam Bank, Sarah Saputri, The Panturas dan Olegun Gobs serta dua Mc kocak Eddi Brokoli dan Ayushi untuk menghibur para pengunjung.
DCDC Ngabuburit kali ini dibuka oleh penampilan band Olegun Gobs. Lagu-lagu yang dibawakan band ini pun dapat membius coklat friends. Ditambah penampilan The Panturas yang semakin membuat Coklat Friends terhibur hingga Coklat friends pun ikut bernyanyi.
Terlebih kehadiran Sarah Saputri dengan kemahirannya meniup harmonika dan berbagai game yang diselenggarakan menambah kemeriahan acara.
Dalam kesempatan itu, Sarah Saputri menilai jika acara tersebut merupakan kegiatan positif yang bisa juga disebut sebagai menyambut mulai menurunnya kasus Covid-19.
“Mudah-mudahan ini menjadi menjadi langkah awal dan berita baik untuk para musisi,” katanya disela-sela acara.
“Karena kami juga sudah rindu untuk manggung sebenernya. Bertegur sapa dengan penonton dan ini jaraknya cukup dekat,” sambungnya.
Menurut perempuan yang sedang menempuh Pendidikan magister di Maranatha ini, pertemuan antara musisi dan penonton dapat memberikan energi yang luar biasa.
“Nah itu (pertemuan) yang bisa ngasih semangat lagi untuk kita terus berkarya,” ucapnya.
Dalam acara DCDC Ngabuburit itu, melalui kelihaiannya memainkan harmonika, Sarah membawakan lagu pertamanya yaitu “Kuningan is Reminiscence”.
Sarah mengaku, jika ini merupakan keterlibatan pertama kalinya di acara DCDC Ngabuburit. Namun, ia kerap mengisi acara Djarum atau Coklat Kita, Sehari Bersama Coklat Kita atau Silabut (Silaturahmi Budaya).
“Konsep dan format acara antara DCDC Ngabuburit dan Silabut cukup berbeda. DCDC Ngabuburit bertempat di kampus dan manggung di hadapan mahasiswa, sementara Silabut langsung ke masyarakat. Ini seru sih karena audiensinya anak muda. Jadi vibesnya berbeda dan keseruannya berbeda, apresiasinya pun berbeda, ” ungkapnya.